Jubir Sebut Mobilitas Masyarakat di Jawa Menurun Bertahap

KPCPEN | CNN Indonesia
Kamis, 15 Jul 2021 11:43 WIB
Koordinator PPKM Darurat kembali mengimbau agar seluruh pihak terus menekan mobilitas masyarakat hingga minus 30 persen, dengan target akhir minus 50 persen.
Ilustrasi mobilitas masyarakat di tengah penerapan PPKM Darurat. (Foto: ARIF FIRMANSYAH/ARIF FIRMANSYAH)
Jakarta, CNN Indonesia --

Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat di Jawa dan Bali yang berlaku mulai Sabtu (3/7) lalu disebut mulai membuahkan hasil. Data pantauan menunjukkan, hampir seluruh wilayah di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten mengalami penurunan mobilitas masyarakat.

Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika Dedy Permadi mengatakan, penurunan mobilitas di DKI Jakarta mencapai 21,3 persen. Saat ini, hanya Jakarta Timur yang masih terbilang padat.

"Wilayah Jawa Barat juga mengalami penurunan, meski di wilayah pantura masih ada pergerakan masyarakat yang cukup tinggi," papar Dedy pada Rabu (14/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Melalui Koordinator PPKM Darurat, pemerintah pun menyampaikan apresiasi terhadap masyarakat yang taat dan patuh menjalankan aturan bersama pemerintah daerah, TNI, Polri, dan Satpol PP. Dedy berharap, penurunan ini dapat memicu optimalitas PPKM Darurat.

"Koordinator PPKM Darurat mengimbau agar seluruh pihak terus bekerja menekan mobilitas masyarakat hingga minus 30 persen, dan pada akhirnya mencapai minus 50 persen," katanya.

Lebih lanjut, Dedy kembali mengingatkan bahwa penurunan mobilitas masyarakat menjadi prioritas untuk menghentikan laju penularan Covid-19.

Status Kasus dan Vaksinasi

Dalam kesempatan tersebut, Dedy juga mengungkapkan perkembangan status kasus Covid-19 dan program vaksinasi. Pada Rabu (14/7), jumlah kasus baru mencatat rekor sebesar 54/517 kasus, dengan kasus aktif sebanyak 443.473 kasus, dan kasus meninggal 991 orang.

Catatan itu disebut sebagai peringatan bagi semua penduduk Indonesia untuk berupaya lebih baik, termasuk melalui pelaksanaan protokol kesehatan dan kepatuhan terhadap PPKM Darurat. Menurut Dedy, penurunan mobilitas masyarakat belum sampai 50 persen.

Di sisi lain, vaksinasi juga terus digenjot. Hingga Selasa (13/7) pukul 18.00 WIB, sekitar 52,3 juta dosis vaksin telah diberikan kepada sekitar 37 juta orang untuk dosis pertama dan 15,3 juta orang untuk dosis kedua, dengan total sasaran vaksinasi 208,2 juta orang.

"Masyarakat kami mohon untuk tidak ragu dengan vaksin yang ada. Vaksin terbaik adalah vaksin yang tersedia. Badan POM dan WHO sudah menjamin vaksin yang diberikan kepada masyarakat adalah vaksin yang aman, bermutu, dan berkhasiat," kata Dedy.

Saat ini, pemerintah dipastikan terus menjaga ketersediaan stok vaksin. Per Selasa (13/7), Indonesia telah menerima sekitar 137,6 juta dosis vaksin, dalam bentuk jadi dan bahan baku. Dalam tiga hari ke depan, Dedy menyatakan akan datang lagi tambahan vaksin, baik melalui jalur bilateral maupun multilateral.

(rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER