Warga Surabaya Meninggal saat Isoman Dikubur di Makam Kampung

CNN Indonesia
Jumat, 16 Jul 2021 10:35 WIB
Mayoritas warga Surabaya yang meninggal disebut belum diketahui positif Covid-19 atau tidak. Pemakaman warga tersebut juga tak menggunakan protokol kesehatan.
Sejumlah warga di Kota Surabaya, yang meninggal saat isolasi mandiri disebut banyak dimakamkan di pemakaman kampung. Ilustrasi (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah warga di Kota Surabaya, Jawa Timur, yang menjalani isolasi mandiri (isoman) meninggal tanpa diketahui positif Covid-19 atau tidak. Mereka pun banyak dimakamkan di pemakaman kampung.

"Sekarang ada tren, warga isoman meninggal dimakamkan pakai non-protokoler (Covid-19) di makam kampung," kata Wakil Ketua DPRD Surabaya AH Thony di Surabaya, Jumat (16/7).

Thony menyebut warga yang meninggal tersebut juga tidak dites apakah positif atau negatif Covid-19. Mereka juga langsung dimakamkan di makam kampung.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tak hanya itu, warga yang takziah juga terbilang banyak di tengah pandemi Covid-19. Kondisi tersebut, kata Thony, bisa menjadi klaster penyebaran virus corona.

Ia mengaku mendapat laporan beberapa hari lalu ada 12 warga yang meninggal akibat Covid-19 dalam satu hari di Kelurahan Sawunggaling, Kecamatan Wonokromo. Ia tak sepakat jika jenazah Covid-19 dimakamkan di pemakaman kampung.

"Pertimbangannya tidak sekedar bergerombol. Makam kampung mayoritas juga banyak yang penuh dan ada banyak pemukiman di sebelah makam, bahkan airnya memakai sumur yang digali sebelah makam. Ketika rembesan makam masuk ke sumur, ini kan bisa repot," ujarnya.

Thony pun mendukung Pemkot Surabaya menambah tempat pemakaman umum (TPU) baru untuk jenazah Covid-19 di Waru Gunung. Lahan di TPU Keputih dan Babat Jerawat sendiri mulai penuh.

"Lebih baik di sana (Waru Gunung) lebih aman untuk memotong mata rantai penyebaran Covid-19," katanya.

Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Kebersihan dan Ruang Terbuka Hijau (DKRTH) Surabaya Anna Fajriatin mengatakan sudah mengusulkan kepada para camat dan lurah terkait lokasi pemakaman untuk jenazah Covid-19.

"Kami juga mengirimkan surat usulan makam mana saja yang memungkinkan untuk dilakukan asesmen," kata Anna.

Anna mengaku tak bisa berbuat banyak terkait masalah tersebut. Menurutnya, lahan makam di perkampungan bukan milik pemerintah kota.

"Kami tidak bisa berbuat banyak, karena lahan makam kampung bukan aset pemkot, sehingga tidak bisa memaksa dibuat tempat pemakaman," ujarnya.

(antara/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER