Korban pemukulan oknum Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Nur Halim dan istrinya, Amriana alias Riyana Kasturi dilaporkan ke pihak kepolisian terkait berita bohong atau hoaks.
Nur Halim dan Amriana alias Riyana Kasturi dilaporkan ke Polres Gowa oleh salah satu ormas yang mengganggap kehamilan istri Nur Halim adalah sebuah kebohongan ketika dianiaya tersangka, Mardani Hamdan saat operasi penertiban Pembatasan Pergerakan Kegiatan Masyarakat (PPKM) beberapa waktu lalu.
"Kami laporkan kedua orang itu di Mapolres Gowa. Alat bukti yang kami bawa salah satunya rekaman video live Facebook si Ivan (Nur Halim) yang menyatakan istrinya itu tidak hamil," kata Ketua Brigade Muslim Indonesia, Muh Zulkifli, Kamis (22/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Zulkifli sempat merasa kecewa dan prihatin kepada pasangan suami istri yang mengalami tindakan arogan dari oknum Satpol PP saat operasi penertiban PPKM. Akan tetapi, saat diperiksa ultrasonografi atau USG, Nur Halim mengaku istrinya tidak hamil, walaupun perut Amriana alias Riyana Kasturi buncit.
"Dia itu tegaskan bahwa istrinya hamil. Saya tidak kenal dengan pak Satpol PP. Saya juga tak kenal dengan pemilik kafe (korban). Ini murni untuk keadilan hukum," bebernya.
Sebelumnya, suami Amriana alias Riyana Kasturi menuturkan saat peristiwa pemukulan terjadi sang istri sedang hamil. Hal itu dikatakan Nur Halim saat memberikan keterangan resminya di Makassar, bahwa dirinya hanya ingin melindungi sang istrinya dari tindakan arogan tersangka, Mardani Hamdan.
"Kenapa saya katakan istri saya hamil, karena saya tidak mau istri saya diapa-apai oleh satpol tersebut. Saya ingin melindungi istri saya. Takutnya dia pukuli istri saya. Jadi secara spontan saya bilang hamil," kata Nur Halim, Senin (19/7).
Menurut Nur Halim selama menjalani kehidupan bersama istrinya, ia melihat sendiri kondisi Amriana alias Riyana Kasturi mengalami perubahan, terutama di bagian perutnya.
"Karena betul-betul saya rasakan, saya biasa tidur di atas perut istri saya. Saya merasakan tendangan anak saya. Saya merasakan detak jantung anak saya," jelasnya.
Nur Halim pun membantah jika ada pihak yang mengatakan istrinya tidak sedang hamil. Bahkan, sebelum kejadian itu kata dia istrinya sudah hamil dua bulan setelah pernikahan mereka.
"Jadi yang katakan tidak hamil, tolong. Bukan kalian yang rasakan tapi saya," ungkapnya.
(mir/ain)