PPKM Diperpanjang, Tracing Covid-19 Dikoordinir TNI-Polri

CNN Indonesia
Minggu, 25 Jul 2021 22:08 WIB
Pemerintah memperpanjang PPKM hingga 2 Agustus dan akan mengerahkan TNI-Polri untuk mengkoordinir pelacakan (tracing) Covid-19.
Ilustrasi. Pemerintah memperpanjang PPKM hingga 2 Agustus dan akan mengerahkan TNI-Polri untuk mengkoordinir pelacakan Covid-19. (Arsip Puspen TNI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Aparat dari satuan TNI dan Polri akan menjadi koordinator dalam pelaksanaan tracing (pelacakan) Covid-19 dalam Pemberlakuan Pembatasan Sosial Masyarakat (PPKM) yang kembali diperpanjang hingga 2 Agustus mendatang.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan dalam jumpa pers daring terkait perpanjangan PPKM, Minggu (27/5).

"Kegiatan tracing ini akan dikoordinir oleh TNI bekerjasama dengan Polri, dan puskesmas-puskesmas di masing-masing wilayah. Untuk testing tetap dilakukan oleh tenaga kesehatan," ujar Luhut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Luhut menegaskan bahwa pemerintah akan melakukan testing dan tracing tersebut secara masif. Upaya itu dilakukan terutama di tujuh wilayah aglomerasi yang memberlakukan PPKM.

Tujuh wilayah aglomerasi tersebut yakni;

1. Sulawesi Selatan: Makassar, Sungguminasa, Takalar dan Maros.

2. Sumatra Utara: Medan, Binjai, Deli Serdang dan Karo.

3. Jawa Timur: Gresik, Bangkalan, Mojokerto, Surabaya, Sidoarjo dan Lamongan.

4. Jawa Barat: Wilayah Bandung Raya.

5. Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi).

6. Jawa Tengah Semarang: Kendal dan Purwodadi serta yang masuk Solo Raya.

7. DI Yogyakarta: wilayah Yogyakarta Raya

"Sesuai instruksi dari Bapak Presiden, kegiatan testing dan tracing akan ditingkatkan secara massif, yang kami akan mulai pada 7 wilayah aglomerasi di Jawa dan Provinsi Bali," kata dia.

Luhut mengaku pihaknya juga akan mendorong isolasi-isolasi terpusat, baik di tingkat, kabupaten, kecamatan, hingga desa atau kelurahan. Isolasi, lanjutnya, terutama akan didorong bagi pasien yang berisiko tinggi.

"Hal ini penting untuk mencegah penularan dan resiko kematian terutama kepada orang tua dan orang dengan komorbid," kata dia.

(thr/eks)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER