Sejumlah jenazah pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Daya Makassar tertahan selama 24 jam hingga mengeluarkan bau tak sedap akibat lambannya penanganan jenazah usai proses pemulasaraan.
Hal tersebut dikeluhkan oleh Direktur RSUD Daya Makassar, dr Ardin Sani yang mengkritisi lambannya proses penjemputan jenazah pasien Covid oleh Satgas Covid-19 Sulawesi Selatan.
"Kami melakukan pemulasaran jenazah lapor ke Satgas Provinsi Sulsel dan dijemputnya malam Selasa sekitar pukul 1 malam, dan ini sudah 24 jam di pemulasaran," kata dr Ardin, Selasa (27/7).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akibat lambannya penjemputan, kata Ardin, jenazah pasien Covid pun mengeluarkan bau tak sedap.
"Mayat sudah mengalami bau dan kami pihak rumah sakit berharap supaya kami ketika sudah dilakukan pemulasaraan cepat dilakukan proses penjemputan untuk penguburan," sambungnya.
Pada Sabtu 24 Juli lalu, kata Ardin, terdapat tiga jenazah yang ditangani, dimana dua diantaranya meninggal dunia saat melakukan isolasi mandiri di rumahnya. Sehingga pihak RSUD Daya diberikan tanggung jawab untuk melakukan pemulasaraan jenazah.
"Setelah melewati proses pemulasaraan seharusnya jenazah segera dijemput untuk dimakamkan. Namun, jenazah baru dijemput pada Minggu dini hari sekitar pukul 03.00 WITA," ungkapnya.
Sementara, ada satu jenazah yang meninggal dunia di RSUD Daya pada Senin 26 Juli kemarin, namun jenazah baru dijemput Satgas Covid-19 Sulsel pada Selasa dini hari sekitar pukul 01.00 WITA.
"Lalu kami menghubungi media center Satgas Covid-19, namun kita disuruh bersabar. Karena disebutkan mereka sangat sibuk. Jenazah di RSUD Daya masuk dalam antrian 32 dari 52 jenazah yang ditangani," jelasnya.
Direktur RSUD Daya berharap agar respon lebih cepat dari Satgas Covid-19 Sulsel untuk segera mengambil dan menjemput jenazah yang ingin dimakamkan di pemakaman Covid-19 Macanda, Kabupaten Gowa.
"Jangan sampai terlalu lama di rumah sakit hingga kondisi jenazah sudah tidak baik," ujarnya.
Dari data yang ditemukan pihak RSUD Daya Makassar, saat ini ada 28 orang dalam penanganan Covid-19.
Sebanyak 8 di antaranya masih menunggu hasil laboratorium, sedangkan ada 50 kamar disiapkan bagi pasien Covid-19.
Sejauh ini belum ada pernyataan dari Satgas Covid-19 Makassar terkait penanganan jenazah usai pemulasaraan di rumah sakit.
(mir/gil)