Mahfud Minta Tindak Tegas Aparat yang Tak Bertindak Humanis

CNN Indonesia
Rabu, 28 Jul 2021 13:46 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD. (ANTARA FOTO/ADITYA PRADANA PUTRA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta agar aparat yang bekerja dengan tidak humanis ditindak. Selain itu, menurutnya, aparat juga harus dialogis, persuasif, dan memperhatikan restorative justice.

"Pokoknya pendekatannya harus humanis, persuasif, dialogis, dan restorative justice. Yang melanggar cara pendekatan itu ya ditindak," kata Mahfud dalam keterangan tertulis yang CNNIndonesia.com terima, Rabu (28/7).

Permintaan ini Mahfud lontarkan menyusul terjadinya tindakan menginjak kaki terhadap warga Papua oleh dua anggota Polisi Militer TNI Angkatan Udara (TNI AU)

Menurut Mahfud, kasus tersebut telah ditangani oleh Kepala Staf TNI AU (KSAU) Marsekal TNI Fadjar Prasetyo dan sudah ditindak.

"Itu sudah ditangani oleh KASAU. Sudah ditindak," jelas Mahfud.

Sebelumnya, dua Polisi Militer TNI AU terekam membaringkan seorang pria warga Papua ke tanah. Satu orang mengunci tangan pria tersebut sementara lainnya menginjak kepala warga itu dengan sepatu lars.

Peristiwa ini memicu protes publik. Beberapa dari mereka bahkan meminta agar dua anggota Polisi Militer itu diproses di pengadilan sipil.

Direktur LBH Papua Emanuel Gobay mendesak agar dua petugas tersebut dipecat secara tidak hormat. Tindakan tegas ini, menurutnya, perlu dilakukan agar aparat tidak bertindak sewenang-wenang.

Bahkan, Emanuel meminta agar tindakan dua anggota TNI AU dibawa ke ranah hukum. Menurut Emanuel, peristiwa itu bisa dipidanakan dengan pasal 353 KUHP.

"Kami dengan tegas mengecam tindakan yang tidak manusiawi yang dilakukan oleh dua oknum TNI AU. Atas dasar itu kami minta pada atasannya agar memberikan sanksi yang tegas secara administrasi maka sebaiknya dua oknum itu dipecat secara tidak hormat," kata Emanuel saat dihubungi CNNIndonesia.com, Selasa (27/7).

Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsma Indan Gilang Buldansyah menyampaikan permintaan maaf. TNI AU, menurutnya, meneyesali terjadinya peristiwa tersebut.

TNI AU menyatakan penyesalan dan permohonan maaf," ujarnya.

(iam/ain)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK