Anies Ungkap Penurunan Kasus Aktif dan BOR di DKI
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan terjadi penurunan kasus aktif di DKI Jakarta. Kasus aktif merupakan kasus warga terpapar virus corona (covid-19) yang tengah menjalani perawatan di fasilitas kesehatan maupun isolasi mandiri di rumah masing-masing.
Anies mencatat dari kasus aktif yang pernah mencapai 113 ribu di 16 Juli lalu, terkini sudah turun menjadi 19 ribu kasus aktif. Pun menurutnya kasus warga terinfeksi covid-19 yang meninggal kala menjalani isolasi mandiri (isoman) di rumah mengalami penurunan yang signifikan dalam beberapa hari terakhir.
Perihal isoman, Koalisi Warga Lapor Covid-19 mencatat sebanyak 1.341 pasien terpapar virus corona di DKI Jakarta meninggal dunia saat menjalani isoman. Laporan itu merupakan data terbaru per Jumat (30/7).
"Tren kematian pada warga yang isoman juga berkurang. Saat ini kurang dari 5 seharinya, sebelumnya pernah sampai 75 kematian sehari," kata Anies melalui video yang diunggah melalui kanal YouTube Pemprov DKI Jakarta, Sabtu (31/7).
Anies melanjutkan, dalam beberapa hari terakhir ini DKI Jakarta mengalami kondisi yang sedikit membaik dibandingkan periode Juni dan awal Juli lalu. Ia menyebut tingkat keterisian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan pasien terinfeksi virus corona di Ibu Kota turun dalam sepekan terakhir.
Anies juga mencatat tren kematian harian terhadap warga yang meninggal akibat terinfeksi covid-19 juga terlihat mengalami penurunan. Dari yang 350-400 pemakaman dalam sehari sepekan lalu, maka pada sepekan terakhir turun menjadi 150-200 kematian setiap harinya.
"Tapi kemudian jangan kemudian kita salah mengartikan. Kita tidak boleh menganggap bahwa kematian itu sekadar angka statistik, karena dibalik setiap kematian ada keluarga, saudara, teman, yang kehilangan orang yang dicintainya," kata dia.
Lebih lanjut, Anies juga mencatat positivity rate alias rasio kasus warga terpapar virus corona harian mengalami penurunan dalam sepekan terakhir. Dari yang awalnya sempat mencapai 45 persen, kini rata-rata berada di 15 persen.
Kendati demikian, capaian itu tetap memperlihatkan bahwa kondisi DKI Jakarta masih belum aman. Sebab, Badan Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan ambang batas minimal angka positivity rate kurang dari 5 persen.
Sehingga, apabila positivity rate suatu daerah semakin tinggi, maka kondisi pandemi di daerah tersebut memburuk sehingga perlu ditingkatkan kapasitas pemeriksaan covid-19 di wilayah tersebut.
"Yang sembuh sudah jauh lebih banyak, dan kita positivity rate-nya 15 persen. Namun, kita harus mencapai fase ideal di bawah 5 persen," ujar Anies.
Mantan menteri pendidikan dan kebudayaan itu juga tetap meminta kepada semua pihak untuk tidak lengah dan kendor dalam menjaga protokol kesehatan dan membatasi mobilitas. Ia mewanti-wanti jangan sampai adanya perbaikan pada kondisi pandemi saat ini di Ibu kota, namun kemudian terhenti atau malah justru berbalik mengalami lonjakan-lonjakan anyar lagi.
Secara kumulatif, Dinas Kesehatan DKI Jakarta mencatat sebanyak 811.326 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona di DKI Jakarta. Dari jumlah itu sebanyak 779.720 orang dinyatakan pulih, 19.654 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri, sementara 11.952 lainnya meninggal dunia.
(khr/ain)