Bantuan Pemprov Macet, Lab Unand Minta Sumbangan Sukarela

CNN Indonesia
Selasa, 03 Agu 2021 21:36 WIB
Biaya operasional dibutuhkan sekitar Rp 36 miliar. Hal itu berdasarkan 120 ribu sampel Covid-19 yang harus di uji setiap bulannya.
Laboratorium. Ilustrasi. (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Laboratorium Diagnostik dan Riset Terpadu Penyakit Infeksi Fakultas Kedokteran Universitas Andalas (Unand), Padang, meminta sumbangan sukarela untuk biaya bahan habis pakai (consumables) pada setiap pengambilan uji swab yang dilakukan di sana.

Permntaan sumbangan ini disebut-sebut karena pihak mereka kucuran anggaran dari pemerintah provinsi Sumatera Barat (Sumbar) sejak Januari 2021.

"Permohonan donasi sudah sejak tiga hari lalu kami jalankan," kata Kepala Laboratorium, dr. Andani Eka Putra ketika dihubungi oleh CNNIndonesia.com pada Selasa (3/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Permintaan donasi ini, kata Andani ditujukan kepada setiap orang yang melakukan test swab di sana. Bahan sekali pakai yang dimaksud yakni seperti filter tip, tabung plastik, dan beberapa cup plastik.

"Anggaran (Pemprov) itu belum kami terima sejak bulan Januari lalu, sehingga operasional berjalan apa adanya tanpa bantuan dari pemerintah provinsi," kata Andani.

Mengenai permasalahan pengadaan anggaran itu, kata Andani, ia klaim selalu dikoordinasikan dengan pemerintah. Namun hingga saat ini anggaran tersebut tak kunjung ia peroleh.

Meskipun tidak ada anggaran, proses operasionalnya tetap harus berjalan sebagaimana mestinya. Andani menyebut Laboratorium di Fakultas Kedokteran Unand itu menjadi salah satu ujung tombak untuk menangani permasalahan Covid-19 di Sumbar.

"Tapi mungkin pemerintah tidak berkata seperti itu," sebut Andani.

Andani merinci biaya operasional dibutuhkan sekitar Rp 36 miliar. Hal itu berdasarkan 120 ribu sampel Covid-19 yang harus di uji setiap bulannya. Dengan angka sebesar itu, Andani menyampaikan pihaknya cukup kewalahan, sehingga membutuhkan donasi.

Andani menyampaikan anggaran sebelumnya ia peroleh pada era kepemimpinan Gubernur Sumbar, Irwan Prayitno sebesar Rp 20 miliar. Tidak hanya itu, pihaknya juga memperoleh anggaran sebesar Rp 5 miliar dari DPRD Sumbar untuk pengembangan laboratorium.

Dana hibah

Terpisah, Gubernur Sumbar, Mahyeldi mengatakan surat permintaan dana dari laboratorium Unand itu baru ia terima pada tanggal 4 Juli lalu. Saat ini, kata dia, permintaan itu tengah dibahas oleh tim keuangan daerah.

"Pihak Unand meminta bantuan dana sebesar Rp34 miliar, dan tengah diproses oleh tim keuangan berapa banyak yang akan disetujui," kata Mahyeldi kepada wartawan di kantor DPRD Sumbar, Selasa (3/8).

Anggaran untuk laboratorium, kata Mahyeldi berupa bantuan dana hibah, sehingga ia tidak mengetahui laboratorium tersebut tidak memiliki anggaran selama ini.

"Saya tidak tahu sejak kapan laboratorium tersebut tidak memiliki anggaran untuk uji swab, karena anggaran berupa bantuan dana hibah," kata Mahyeldi.

(nya/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER