Covid Tambah 39.532, Angka Sembuh Cetak Rekor 48.832 Pasien

Penambahan kasus baru positif covid-19 per Jumat (6/8) tercatat sebanyak 39.352 kasus. Tambahan itu membuat total kasus positif sejak awal pandemi mencapai 3.607.863 kasus.  Satgas Penanganan Covid-19 turut mencatat total angka kesembuhan mencapai 2. 996.478 kasus, setelah hari ini terjadi rekor penambahan kasus sembuh sebanyak 48.832 pasien.

Sementara itu sebanyak 1.881 orang meninggal dunia hari ini, membuat total kasus kematian mencapai 104.256 kasus.

Jumlah spesimen yang diperiksa per hari ini sebanyak 237.557 unit. Sementara itu jumlah kasus aktif masih berada di angka 507.129 kasus, atau turun sebanyak 11.181 kasus dibandingkan hari kemarin.

Pemerintah memberlakukan PPKM berdasarkan level di sejumlah daerah guna menekan angka sebaran kasus corona.

Lihat Juga : Pemerintah Siapkan Kartu Vaksin Syarat Akses Tempat Umum

Kendati demikian, Pemerintah berencana memberlakukan kartu vaksin virus corona (Covid-19) sebagai syarat berkegiatan bagi masyarakat di tempat-tempat umum. Pemerintah masih mempersiapkan kartu dan skema penggunaannya.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan usai meninjau vaksinasi massal di Gedung Setda Kabupaten Sleman, Jumat (6/8).

"Kita sekarang sedang nyiapin pelan-pelan, semua nanti jalan akhirnya ini nanti mengubah gaya hidup kita nanti," kata Luhut.

Pemerintah juga mewacanakan kebut angka vaksinasi dalam waktu dekat. Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan vaksinasi Covid-19 sebanyak 70 juta dosis per bulan pada Agustus dan September 2021. Upaya percepatan vaksinasi Covid-19 ini dilakukan untuk menekan lonjakan penyebaran Covid-19 yang disebabkan varian delta.

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah akan meningkatkan vaksinasi di tujuh daerah aglomerasi dengan kasus positif dan kematian Covid-19 paling tinggi. Daerah-daerah aglomerasi tersebut meliputi Jabodetabek, Bandung Raya, Semarang Raya, Solo Raya, DI Yogyakarta, Surabaya Raya, serta Bali.

"Kita melakukan vaksinasi berbasis risiko, daerah itu yang kita sasar duluan, untuk dengan cepat mengurangi tekanan penularan dan tekanan kematian," kata Budi dalam jumpa pers, Senin (2/8).

Lihat Juga : PPNI: Insentif Telat, Banyak Kepala Daerah Tak Peduli Nakes