Wali Kota Surabaya Beri Semangat ke Pasien Isoman COVID-19

Advertorial | CNN Indonesia
Selasa, 10 Agu 2021 00:00 WIB
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengunjungi para pasien COVID-19 yang menjalani isolasi di Hotel Asrama Haji (HAH).
Foto: dok. Pemkot Surabaya
Jakarta, CNN Indonesia --

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengunjungi para pasien COVID-19 yang menjalani isolasi di Hotel Asrama Haji (HAH). Bersama jajaran Pemerintah Kota Surabaya, Eri juga memberikan bingkisan kepada anak-anak yang menjalani isolasi, serta mengikuti aktivitas senam pagi dengan menggunakan APD lengkap.

Selain mengunjungi pasien isoman di HAH, Eri juga mengunjungi para warga yang menjalani isolasi mandiri di Rumah Sehat Tambaksari dan Rumah Sakit Lapangan Tembak, Kedung Cowek. Adapun kunjungan ini bertujuan untuk menyemangati para pasien dan menunjukkan bahwa COVID-19 adalah penyakit yang bisa disembuhkan jika ditangani dengan baik dan cepat.

"Saya juga ingin menunjukkan bahwa COVID-19 itu bukan penyakit yang harus dijauhi atau orang yang kena COVID-19 harus dikucilkan, bukan seperti itu. Tapi, COVID-19 ini bisa cepat disembuhkan kalau sejak awal ditangani. Makanya, saya minta tolong kalau ada warga yang terkena COVID-19 jangan sampai dikucilkan, mereka harus di-support dan diberi semangat supaya cepat sembuh," ujar Eri dalam keterangan tertulis, Senin (9/8/2021).

Dalam kunjungannya ke tempat isolasi, Eri mengingatkan warga agar selalu berpikir positif, tidak khawatir dan tetap bahagia. Sebab, Eri mengatakan rasa bahagia dapat meningkatkan imun sehingga pasien dapat segera sembuh dan kembali ke rumah.

"Saya harap saudara-saudara saya yang beragama Islam, diperbanyak saja sholawatnya. Kalau yang agama lain, monggo diperbanyak doa dan zikirnya dengan kepercayaannya masing-masing. Pokoknya harus dibuat bahagia dan jangan pernah berpikir negatif, pikirannya harus diyakinkan bahwa saya pasti sehat, sehat, dan sehat. Insyaallah pikiran jenengan itu adalah obat untuk kesehatan," ujarnya.

advFoto: dok. Pemkot Surabaya

Eri juga menyampaikan bahwa dirinya dan warga Surabaya lainnya akan mendoakan warga yang tengah terpapar COVID-19. Untuk itu, ia juga meminta warga yang menjalani isoman untuk terus berdoa agar diberi kesembuhan.

"Saya juga berdoa semoga njenengan selalu diparingi sehat dan cepat sembuh. Gusti Allah tidak akan memberikan cobaan melebihi batas kemampuan umatnya. Gusti Allah selalu bersama orang-orang yang sabar," katanya.

Selain itu, dirinya juga meminta kepada warga untuk tetap menjaga protokol kesehatan. Bahkan, Eri juga meminta agar mereka ikut mensosialisasikan protokol kesehatan kepada warga di sekitarnya sehingga pandemi COVID-19 di Kota Surabaya dapat segera berakhir.

"Saya titip nanti kalau sudah pulang, tolong disampaikan kepada warga sekitarnya, sekarang kita waktunya memutus mata rantai penyebaran COVID-19, sehingga tolong kalau mau keluar dan mau ke mana pun, tetap dijaga prokesnya, dipakai maskernya, supaya perekonomian di Surabaya juga bisa jalan," ujarnya.

Sebab, ketika pandemi COVID-19 di Kota Pahlawan mulai mereda, Eri memastikan akan menggerakkan kembali roda perekonomian Surabaya. Ia juga menargetkan setiap keluarga memiliki pendapatan minimal setara UMK Kota Surabaya atau Rp 7 juta. Oleh karena itu, ia meminta agar seluruh pihak bersama-sama memutus mata rantai penyebaran COVID-19 agar perekonomian Surabaya kembali bergerak.

advFoto: dok. Pemkot Surabaya

"Ini tugas kita selanjutnya, karena saya tidak ingin warga Surabaya tidak bahagia. Tolong bantu saya, tolong disampaikan ke warga sekitar, ayo kita sehat bersama-sama dan menggerakkan ekonomi Surabaya. Sehat selalu Bapak/Ibu," katanya.

Di kesempatan tersebut, Eri juga menyemangati para tenaga kesehatan yang menjadi garda terdepan dalam merawat pasien COVID-19. Menurutnya, para nakes merupakan pahlawan yang telah berjuang tanpa memikirkan dirinya sendiri.

"Insyallah dengan kebersamaan ini, dengan rasa kekeluargaan ini, kita bisa terbebas dari COVID-19. Sekali lagi terima kasih banyak para nakes, terus semangat ya," ujarnya.

Sementara itu, Yeni, salah satu warga yang sudah diperbolehkan pulang dari RSLT menyampaikan terima kasih Pemkot Surabaya dan nakes yang telah merawatnya. Ia mengaku telah putus asa saat dirinya dibawa ke RSLT karena saturasinya yang rendah.

"Tapi saya bersyukur para nakes dan dokter di sini perhatian banget sama saya. Sekarang saya sudah negatif pak, ini semua berkat doa bapak dan warga Surabaya. Saya bangga bisa dirawat di sini, saya menyampaikan terima kasih banyak sudah diperhatikan dan dirawat di sini. Nyawa saya diselamatkan di sini pak, terima kasih banyak Pak," kata Yeni.

Ia juga merasa bersyukur karena dapat selamat dari COVID-19 ini. Untuk itu, ia pun mengajak semua warga untuk selalu mematuhi protokol kesehatan.

"Jangan bergerombol dan jangan lepas masker, aduh jangan, sakit COVID-19 itu, jangan sampai ada yang kena lagi," pungkasnya.

(adv/adv)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER