Tingkatkan Aksesibilitas Papua, Kemensos Gandeng ITS & Uncen

Kemensos | CNN Indonesia
Selasa, 10 Agu 2021 11:02 WIB
Pada kolaborasi ini, transfer pengetahuan dan teknologi antara kedua lembaga diharapkan menghasilkan kapal pengangkut barang yang efisien bagi masyarakat Papua.
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengadakan pertemuan dengan pimpinan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya guna merespons aspirasi masyarakat Papua terkait kebutuhan aksesibilitas, Senin (9/8). (Foto: Kemensos)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Sosial Tri Rismaharini mengadakan pertemuan dengan pimpinan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya guna merespons aspirasi masyarakat Papua terkait kebutuhan aksesibilitas. Pada Minggu (8/8), Ketua FKUB Papua Lipius Biniluk menyampaikan kepada Risma, masyarakat membutuhkan peningkatan akses terhadap moda transportasi air, khususnya melalui sungai.

Dalam pertemuan dengan Wakil Rektor IV ITS Bambang Pramujati beserta para pakar perancang kapal, Risma mengungkapkan berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat Papua, terutama masalah aksesibilitas. Risma menyatakan ingin menjajaki berbagai kemungkinan, termasuk melalui dukungan teknologi dan peralatan dari ITS.

"Beberapa waktu lalu saya bersua dengan Pendeta Lipius di Mamberamo Papua. Pak pendeta menyampaikan bahwa masyarakat di sana butuh alat transportasi seperti perahu. Nah, karenanya saya mendiskusikan hal tersebut dengan teman-teman ITS," ujar Risma di Gedung Rektorat ITS pada Senin (9/8).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

KemensosMenteri Sosial Tri Rismaharini mengadakan pertemuan dengan pimpinan Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya guna merespons aspirasi masyarakat Papua terkait kebutuhan aksesibilitas, Senin (9/8). (Foto: Kemensos)

Dia yakin, apabila aksesibilitas di Papua dapat ditingkatkan akan memperlancar aktivitas masyarakat, termasuk perekonomian yang juga berdampak bagi kesejahteraan warga.

Menurut Risma, ITS akan berkolaborasi dengan Universitas Cendrawasih (Uncen) Papua untuk mewujudkan hal itu, di mana masyarakat Papua diketahui mahir membuat kapal. Transfer pengetahuan dan teknologi antara kedua lembaga pendidikan diharapkan akan menghasilkan kapal yang handal sebagai transportasi andalan bagi masyarakat Papua.

"Nantinya Universitas Cendrawasih akan menyiapkan sumber daya, baik bahan maupun tenaga. Sementara ITS akan menyiapkan juga tenaga ahli perkapalan untuk bertukar pikiran dalam penyiapan kapal motor untuk masyarakat," tutur Risma.

Risma berharap, kolaborasi bisa dituntaskan dalam waktu singkat, sehingga kapal dapat diluncurkan pada 17 Agustus mendatang. Dia menjelaskan, program kerja antara Kemensos, ITS, dan Uncen masih akan berlanjut, berupa tahap pelatihan agar masyarakat semakin mahir membuat kapal untuk moda transportasi sungai.

"Kita ingin hasil karya bersama ini bisa segera tuntas dan siap dilaunching 17 Agustus mendatang. Kapal itu nanti akan lebih banyak untuk mengangkut barang," kata Risma.

ITS pun menyatakan menyambut kerja sama tersebut. Wakil Rektor Bambang Parmujati mengatakan, pihaknya siap berkolaborasi dengan Universitas Cenderawasih. "Kita sudah siap dan Insya Allah bisa seperti yang diinginkan Bu Mensos di mana kapal tuntas tanggal 17 Agustus. Nantinya kapal tersebut akan dioptimalkan untuk angkutan barang, agar distribusi barang kebutuhan masyarakat cepat dan efisien," ujar Bambang.

Risma menambahkan, pihaknya berencana untuk juga menyiapkan angkutan darat berupa sepeda motor dengan baterai yang sudah dibuat oleh ITS dan diberi nama Gesits. Tak hanya sepeda motor, ITS juga menyanggupi pembuatan stasiun pengisian energi menggunakan teknologi solar cell.

"Tadi saya sudah sampaikan juga ke Pak Rektor ITS untuk juga bisa menyiapkan sepeda motor elektrik yang sudah dimodifikasi untuk transportasi darat yang medannya memang berat, dan Pak Rektor siap. Bahkan beliau juga siap membuatkan stasiun pengisiannya dengan solar cell," kata Risma.

(rea)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER