Mahasiswa Demo Surat Gubernur Maluku Usulkan Calon Rektor

Sejumlah massa mahasiswa Universitas Kristen Indonesia Maluku (UKIM) menggelar unjuk rasa memprotes surat rekomendasi dari Gubernur Maluku Murad Ismail untuk pemilihan rektor kampus tersebut, Selasa (10/8).

Dalam aksi di depan Kantor Gubernur Maluku, massa aksi yang tergabung dalam senat kampus itu memprotes surat rekomendasi mewakili pemprov Maluku kepada Josephus Noya sebagai calon pada pemilihan rektor UKIM periode 2021-2025.

"Kami terganggu karena Gubernur Maluku mencampuri urusan keumatan kampus UKIM dibawah naungan Gereja Protestan Maluku,"ujar mahasiswa Kristen Charles Maloki, saat berorasi di Gedung Kantor Gubernur Maluku, Ambon, Selasa.

Adapun surat yang dimaksud adalah bernomor  424/2364 yang diteken Murad untuk merekomendasikan salah satu dosen di UKIM, Drs Josephus Noya, M.Si, sebagai calon rektor. Isi surat itu antara lain Murad meminta Ketua Yayasan Perguruan Tinggi Gereja Protestan Maluku untuk memberikan hak suaranya kepada calon utusan gubernur sebagai Rektor UKIM Periode 2021-2025.

Surat rekomendasi itu pun kemudian tersebar di media sosial sehingga menjadi ramai.

Charles mengatakan pemilihan rektor UKIM harus dilakukan tanpa intervensi dan campur tangan Pemerintah Maluku. Pasalnya, kampus UKIM dibawah yayasan Gereja Protestan Maluku (GPM).

"Apa motif dan tujuan sehingga Gubernur meneken surat rekomendasi calon rektor itu, padahal kita ketahui bahwa pemprov Maluku tak boleh mencampuri urusan keumatan teruma pemilihan rektor," tuturnya dalam orasi tersebut.

"Bapak [Murad] telah mengukir sejarah baru di UKIM terkait rekomendasi rektor," sindirnya dalam orasi.

Mahasiswa kristen khawatir ketika ada campur tangan politik sang Gubernur Maluku dengan menitip sosok yang disebutkan kader PDIP itu sebagai calon rektor maka kampus dengan mudah disetir.

Dalam aksi sekitar 2 jam di depan pintu gerbang Kantor Gubernur Maluku itu, massa sempat ditemui Wagub Maluku Barnabas Orno. Dalam kesempatan itu, Orno memohon maaf terkait surat rekomendasi calon Rektor UKIM tersebut.

Mantan Bupati Maluku Barat Daya itu pun menjelaskan ihwal surat rekomendasi yang dikeluarkan Gubernur Maluku. Gubernur, kata Orno, meneken surat rekomendasi untuk pemilihan rektor berdasarkan permintaan yang bersangkutan.

"Jadi saya luruskan bahwa surat rekomendasi itu diberikan atas permintaan yang bersangkutan. Jadi, sekali lagi itu bukan bersifat eksekutor," kata Orno di depan mahasiswa massa aksi.

Orno pun menegaskan Pemprov Maluku tak memiliki kewenangan untuk mencampuri internal kampus UKIM. Apalagi, sambung kata dia terkait masalah pemilihan rektor.

Sementara itu, belum ada pernyataan resmi dari Murad terkait surat rekomendasi gubernur untuk pilrek UKIM tersebut.

CNNIndonesia.com menghubungi Josephus Noya untuk mengklarifikasi terkait permintaan surat rekomendasi itu. Namun, hingga berita ini ditulis belum mendapatkan respons.

Selain itu, CNNIndonesia.com pun menyambangi rumahnya yang berada di Kelurahan Karang Panjang (Karpan), Ambon untuk mengonfirmasi langsung. Namun, kediamannya tersebut terlihat terkunci.

Sementara itu salah satu warga yang ditemui di daerah RT kediamannya tersebut mengonfirmasi bahwa Josephus sebagai kader PDIP dan merupakan salah satu tim sukses Murad-Orno dalam Pilgub Maluku yang lalu.

"Ia benar, yang bersangkutan seorang kader PDIP. Itu, di rumahnya ada posko PDIP," ujar salah satu warga saat ditemui di kompleks Karpan, Ambon.

"Pernah jadi tim sukses pemenangan pasangan Baileo karena yang bersangkutan kader PDIP," imbuhnya yang enggan disebutkan namanya.

Baileo adalah akronim dari pasangan Murad Ismail-Barnabas Orno dalam Pilgub Maluku 2018.

Selain itu, sambung warga tersebut, Josephus Noya pun merupakan ketua RT di wilayah tersebut.