RK Sebut Jabar Terdepan soal Petani Milenial
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membanggakan program petani milenial di wilayahnya yang sudah dimulai sejak Februari 2021 lalu.
Ia menargetkan sebanyak 100 ribu orang mengikuti program petani milenial hingga akhir jabatannya pada 2023. Program tersebut bertujuan untuk mengurangi pengangguran khususnya pascapandemi Covid-19.
"Alhamdulillah, Jawa Barat duluan merilis (petani milenial). Di Jawa Barat per Februari sudah terdaftar hampir 9.000-an," kata Ridwan Kamil, Selasa (10/8).
Pria yang karib disapa Emil itu menyebutkan program petani milenial di Jabar masih terus berproses. Ribuan milenial yang mendaftar terus diseleksi untuk mendapatkan program peminjaman lahan, permudah akses bank, sampai mencarikan pembeli tersebut.
Dalam program ini, kata Emil, petani dibagi menjadi empat klaster yakni untuk tanaman pangan hortikultura, peternakan, perkebunan, serta kehutanan dan perikanan.
"Seperti yang saya sampaikan kami butuh evaluasi selama satu tahun. Mudah-mudahan Februari 2022 plus minus dari gagasan petani milenial ini bisa berhasil di Jabar dan masa depan ekonomi pasca covid adalah ekonomi pangan. Tinggal di desa, rezeki kota, bisnis mendunia harus bisa kita hadirkan," tutur Emil.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan petani menjadi pekerjaan yang menjanjikan dan menyejahterakan untuk menarik minat anak muda.
Jokowi menyebut 71 persen dari total petani saat ini berusia di atas 45 tahun. Sedangkan yang di bawah 45 tahun hanya 29 persen saja.
Padahal, sektor pertanian penting dalam membangun kemandirian pangan Indonesia. Sektor pertanian juga membuktikan menjadi salah satu sektor tangguh tumpuan ekonomi RI. Saat hampir semua sektor lesu saat pertumbuhan terkontraksi pada 2020, sektor pertanian masih tumbuh positif 1,75 persen.
"Petani harus menjadi profesi yang menjanjikan, profesi yang menyejahterakan, dan kita harus membuat generasi muda lebih berminat menjadi petani," katanya pada pembukaan acara pengukuhan duta petani milenial Kementerian Pertanian, Jumat (6/8).
Kementan kemudian melakukan pelatihan dan pendampingan terhadap 1 juta petani milenial dan pengukuhan 2.000 duta petani andalan. Pelatihan yang digelar secara daring ini diharapkan mampu meningkatkan profesionalisme dan daya saing produk jual Indonesia di pasar internasional.
Catatan Redaksi: Judul berita ini diubah pada Rabu (1/9) setelah klarifikasi dari narasumber. Sebelumnya berjudul "RK Sebut Jabar Terdepan Petani Milenial Dibanding Kementan".
(hyg/kid)