DKI Tunggu Polisi soal Sanksi Hotel di Senen Jadi Prostitusi

Dinas Pariwisata dan Ekonomi (Disparekraf) DKI Jakarta menunggu hasil pemeriksaan dari polisi sebelum mengambil tindakan terhadap hotel di wilayah Jakarta Pusat yang digunakan sebagai tempat prostitusi.

"Jadi gini, kami sedang bersurat hari ini ke Polda Metro Jaya, untuk minta rekomendasi apa hasil dari temuan di sana. Apakah melibatkan manajemen atau tidak," kata Kepala Seksi Pengawasan dan Pengendalian Disparekraf DKI Jakarta saat dihubungi, Jumat (13/8).

Lihat Juga : Kasus Open BO di Hotel eks Karantina Covid, 8 Anak Diamankan

Ia mengatakan sesuai dengan Pergub 18 tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Usaha Pariwisata, pihaknya bakal menutup dan mencabut izin hotel tersebut jika ditemukan manajemen terlibat dalam prostitusi.

Saat ini, ia menyampaikan bahwa hotel tersebut masih diizinkan untuk beroperasi.

"Kalau sudah ada kami akan langsung melakukan, kalau misal terbukti, penutupan dan pencabutan perizinannya. Semoga cepat ini jawabannya dari Polda sehingga kita bisa tindaklanjuti," katanya.

Ditreskrimum Polda Metro Jaya sebelumnya menggerebek sebuah hotel di daerah Senen, Jakarta Pusat yang dijadikan sebagai tempat prostitusi.

Dalam penggerebekan yang dilakukan pada Senin (9/8) kemarin sekitar pukul 22.30 WIB, polisi turut mengamankan sejumlah orang.

"Mengamankan beberapa wanita BO yang masih di bawah umur, joki serta beberapa orang yang tertangkap tangan diduga keras sedang atau telah melakukan perbuatan cabul dengan korbannya adalah anak di bawah umur," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat, kepada wartawan, Selasa (10/8).

Lihat Juga : Kasus Jasad Terbungkus Kardus, Korban Sempat Dijebak Open BO

Mereka yang diamankan antara lain supervisor hotel, petugas front office, dua orang muncikari, serta delapan anak di bawah umur yang menjadi korban.

Tubagus mengungkapkan hotel yang menjadi lokasi prostitusi ini, juga pernah dijadikan tempat untuk isolasi mandiri (isoman) pasien Covid-19.