Kemendikbud: Banyak Kepala Daerah Belum Berani Buka Sekolah

CNN Indonesia
Kamis, 19 Agu 2021 20:14 WIB
Kemendikbudristek mengatakan banyak kepala daerah yang belum berani membuka sekolah. Ilustrasi (ANTARA FOTO/GALIH PRADIPTA)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknokogi (Kemendikbudristek) mengatakan banyak kepala daerah yang menerapkan PPKM Level 3 belum mengizinkan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah.

Direktur Jenderal (Dirjen) PAUD dan Dikdasmen, Jumeri menyebut para kepala daerah tersebut enggan membuka sekolah karena menganggap risiko penyebaran Covid-19 masih tinggi.

"Daerah itu meskipun masuk level 3, banyak kepala daerah belum mengizinkan, sehingga, kondisi berapa yang sudah PTM, itu belum belum valid," kata Jumeri lewat sambungan telepon kepada CNNIndonesia.com, Rabu (18/8).

Jumeri mengatakan hingga saat ini pihaknya belum menerima angka pasti, jumlah daerah yang telah dan akan menggelar belajar tatap muka. Beberapa di daerah bahkan dilaporkan tetap menggelar pembelajaran secara online.

"Kita belum rekap. Jadi kepala daerahnya belum mengizinkan, seperti Jawa Tengah. Jadi belum berani juga," katanya.

"Pertimbangannya mungkin, meskipun sudah level 3, dianggap masih berbahaya," ujarnya menambahkan.

Lebih lanjut, Jumeri mengatakan pembelajaran tatap muka akan diawasi oleh pemerintah daerah masing-masing. Mereka pun wajib membuat laporan rutin kepada Inspektorat. Ia mendorong kepala daerah segera membuka sekolah.

"Eksekusinya, oleh pemda dan dinas pendidikan. Nanti, secara rutin ada laporan, Inpektorat kami yang akan turun tangan. Tugas kami, memotivasi daerah untuk ke sana," kata dia.

Pemerintah diketahui telah mengizinkan pembelajaran tatap muka di daerah yang menerapkan PPKM Level 3. Per Senin (16/8), pemerintah mencatat sebanyak 61 daerah di Jawa dan Bali masuk kategori PPKM Level 3.



Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim mengatakan prioritas pertama pihaknya saat ini adalah mengembalikan anak-anak ke sekolah agar segera belajar tatap muka.

Menurut Nadiem, upaya tersebut untuk meminimalisir learning loss atau ketertinggalan pendidikan selama pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat pandemi Covid-19.

(thr/fra)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK