Istiqlal Gelar Salat Jumat, Jemaah Lalui Prokes Ketat

Lantunan ayat-ayat Alquran mulai mengalun merdu dari pengeras suara Masjid Istiqlal Jakarta Pusat sekitar pukul 11.15 WIB pada Jumat (20/8). Penanda Masjid terbesar di Asia Tenggara itu kembali dibuka untuk bagi umat Islam menggelar Salat Jumat.

Tak lama kemudian, jamaah yang hendak Salat Jumat mulai memadati area pintu masuk Istiqlal. Mereka tampak antusias untuk beribadah di sana untuk kali pertama sejak pelbagai kegiatan peribadatan di Istiqlal ditiadakan sejak akhir Juni 2021, imbas melonjaknya virus corona di Indonesia.

Di gerbang pintu masuk, para petugas tampak meminta jemaah menunjukkan satu per satu tanda sudah vaksin virus corona. CNNIndonesia.com juga harus menunjukkan bukti sudah vaksin kepada petugas yang berjaga untuk agar masuk dengan leluasa untuk Salat Jumat.

Di pintu masuk, petugas turut mengecek suhu tubuh jemaah. Bila suhu tubuh di atas 37 derajat celcius, maka jemaah tidak diperkenankan masuk ke dalam masjid. Di pintu masuk juga disediakan hand sanitizer bagi jemaah.

Hanya 25 persen kapasitas masjid yang boleh terisi untuk ibadah kali ini, sesuai dengan peraturan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.  

Para jemaah yang memasuki masjid juga diwajibkan mengenakan masker. Sementara mereka yang tak membawa masker bisa meminta kepada petugas. 

Kebanyakan jemaah juga membawa peralatan salat sendiri untuk melaksanakan Salat Jumat.

Beranjak di dalam masjid, Pengurus Masjid Istiqlal juga menyiapkan saf dengan pengaturan jarak. Para jemaah secara teratur menempati saf yang sudah diberi tanda

Sebelum khutbah dan Salat dimulai, pengurus masjid Istiqlal memperingatkan kepada jemaah untuk menjaga protokol kesehatan selama berlangsungnya Salat Jumat.

Muhammad Yusuf Sidiq bertindak sebagai khatib dalam Salat Jumat hari ini. Ia berceramah sekitar 10 menit.

Diketahui, Masjid Istiqlal kembali dibuka untuk beribadah bagi umat Islam pada Jumat (20/8) hari ini.

Pemprov DKI Jakarta telah mengatur bahwa tempat ibadah bisa beroperasi 50 persen kapasitas atau 50 orang dengan protokol kesehatan ketat pada PPKM level 4. DKI Jakarta sampai saat ini masih menerapkan PPKM Level 4.