Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap Partai Amanat Nasional (PAN) dapat menghindari politik sektarian. Ia meminta PAN tetap menjadi partai yang konsisten menjalankan politik amar ma'ruf nahi munkar.
Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam sambutannya di acara puncak Hari Ulang Tahun PAN ke-23 yang tayang di Youtube PAN TV, Senin (23/8).
"Menjadi teladan dalam mendahulukan akidah-akidah politik kebangsaan dan kemanusiaan, mengutamakan kemaslahatan dan keselamatan bangsa serta menghindari politik sektarian yang menghalangi persatuan dan kesatuan bangsa," kata Jokowi dalam sambutannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jokowi mempercayai jika PAN akan selalu istiqamah mengusung obor reformasi dan nilai-nilai keindonesiaan. Ia ingin PAN konsisten memperjuangkan moderasi dan inklusivisme politik.
"Konsisten menjalankan politik amar ma'ruf nahi munkar dalam koridor kebangsaan, serta teguh memperjuangkan moderasi dan inklusivisme politik," ujarnya.
PAN merupakan salah satu partai politik yang identik dengan era reformasi.
PAN dideklarasikan setelah gerakan reformasi, tepatnya 23 Agustus 1998. Awal berdirinya PAN tak lepas dari peran Amien Rais yang saat itu merupakan Ketua Umum PP Muhammadiyah.
Amien saat ini sudah keluar dari PAN karena terlibat peran dingin dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan. Mantan ketua MPR itu pun mendirikan partai baru yang diberi nama Partai Ummat.
(dmi/fra)