Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mendorong para kepala sekolah dan guru untuk melakukan transformasi internal demi peningkatan mutu pembelajaran pada satuan pendidikan masing-masing.
Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen, Jumeri, menjelaskan, Program Merdeka Belajar merupakan respons rencana pembangunan jangka menengah (RPJM) nasional tahun 2020-2024 tentang sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas dan berdaya saing. Dia menyebut menghadirkan pendidikan bermutu tinggi bagi seluruh lapisan masyarakat menjadi tujuan utama.
Melalui RPJM tersebut, setidaknya ada 3 hal yang diingin dicapai Kemendikbud Ristek. Pertama, adalah angka partisipasi yang tinggi di seluruh jenjang pendidikan, mulai PAUD sampai SMA/SMK dan perguruan tinggi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kedua, adalah mendapatkan hasil pembelajaran yang berkualitas.
"Ini penting krn negeri kita dianggap masih memiliki SDM yang belum handal. Capaian-capaian mutu pendidikan kita masih harus diperjuangkan," kata Jumeri dalam webinar 'Sosialisasi Program Sekolah Penggerak Angkatan ke-2' pada Kamis (26/8).
Pencapaian ketiga yang diinginkan, yakni pemerataan mutu pendidikan, baik secara geografis maupun status sosial ekonomi dengan dua indikator pertimbangan, masing-masing pemerataan mutu secara geografis dan secara status sosial, baik ekonomi bawah, menengah, serta atas.
Jumeri menambahkan, Program Sekolah Penggerak sekaligus menjadi upaya membumikan cita-cita Merdeka Belajar. Program Sekolah Penggerak akan berfokus kepada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik guna mendapatkan hasi yang berkualitas, juga pemerataan mutu pendidikan.
"Pengembangan hasil belajar siswa secara holistik dalam upaya mewujudkan profil pelajar Pancasila, yang mencakup kompetensi, literasi, numerasi, dan karakter bagi peserta didik," kata Jumeri.
Dia menegaskan, untuk membentuk profil pelajar Pancasila diperlukan terlebih dahulu perubahan dari kepala sekolah dan guru-guru.
"Jadi transformasi internal dulu, transformasi di dalam, kemudian setelah punya keberhasilan, melakukan pengimbasan kepada satuan pendidikan lain di sekitarnya agar dapat melakukan peningkatan mutu serupa," tutur Jumeri.
(rea)