Dua Hari PTM, P2G Temukan Sekolah Masuk 100 Persen

CNN Indonesia
Rabu, 01 Sep 2021 16:52 WIB
Evaluasi terhadap dua hari PTM di berbagai daerah menunjukkan masih ada yang membuka sekolah bagi 100 persen siswa dan dilakukan hingga 8 jam.
Ilustrasi pembelajaran tatap muka di masa PPKM. (Foto: AP/Dita Alangkara)
Jakarta, CNN Indonesia --

Koordinator Nasional Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) Satriwan Salim mengatakan pihaknya menemukan beberapa praktik pembelajaran tatap muka (PTM) yang tak sesuai aturan selama dua hari pelaksanaannya.

Di antaranya, beberapa sekolah membiarkan siswa mengikuti PTM hingga 100 persen dan durasi bersekolah hingga 8 jam.

"Durasi pelaksanaan PTM di daerah berbeda-beda ternyata, ada yang 6 jam, ada yang 8 jam, hingga ada yang siswa masuk 100 persen," kata Satriwan saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (1/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Beberapa sekolah yang kedapatan melakukan PTM 100 persen di antaranya merupakan laporan dari Kabupaten Ende, NTT; serta Bengkulu. Satu daerah dilaporkan masih menutup PTM, yaitu Yogyakarta.

Pelaksanaan PTM di sekolah mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) 4 Menteri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19.

Dalam SKB tersebut dikatakan sekolah wajib membuka opsi PTM dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) setelah guru dan tenaga pendidik lainnya mendapat vaksinasi Covid-19.

SKB tersebut juga menjelaskan persentase siswa masuk PTM maksimal 50 persen. Namun, tidak ada batasan jam pembelajaran maksimal di sekolah. Aturan teknis ini ditetapkan oleh masing-masing Dinas Pendidikan di daerah.

"Memang dalam SKB 4 menteri dan buku panduan PTM yang dibuat Kemendikbud Ristek itu tidak ada batasan minimal-maksimal jam pelajaran, jadi masing-masing daerah itu mendesain sesuai kemauan mereka," kata Satriwan.

Padahal, katanya, batasan jam pembelajaran dirasa diperlukan untuk meminimalisir kontak murid dan tenaga pendidik yang memungkinkan terjadinya penularan Covid-19.

Selain masalah persentase kehadiran dan rentang waktu PTM, Satriwan juga menemukan laporan masih ada sekolah yang tidak menerapkan protokol kesehatan tegas selama PTM tatap muka di daerah.

P2G juga mendapati beberapa anak didik dan guru di sekolah masih sering melepas masker. Sekolah di daerah juga tidak menyampaikan kesiapan penunjang protokol kesehatan kepada setiap orang tua murid.

"Jadi sekolah tidak menyampaikan kesiapan prokesnya kepada orang tua murid. Beberapa sekolah hanya meminta pernyataan kepada orang tua murid untuk mengizinkan atau tidak mengizinkan anaknya masuk sekolah, tapi kesiapan sekolah sendiri tidak disampaikan," jelasnya.

Menurut data Satgas Covid-19 akumulasi kasus positif hingga Selasa (31/8) sebanyak 4.089.801 kasus. Jumlah kasus kematian sebanyak 133.023 orang.

Masih menurut data yang sama, jumlah kasus positif pada anak usia 0-5 tahun sebesar 2,9 persen dan 10,1 persen pada anak usia 6-18 tahun. Artinya ada sekitar 118 ribu anak usia 0-5 tahun positif Covid-19 dan 408 ribu anak usia 6-18 tahun positif Covid-19.

(mln/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER