Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan bahwa pembelajaran tatap muka di perguruan tinggi (PT) sampai saat ini masih menyesuaikan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di masing-masing daerah.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek Nizam menyebut keputusan ini diambil lantaran peserta didik atau mahasiswa berasal dari berbagai daerah.
"Mahasiswa PT berasal dari berbagai provinsi, maka kebijakan PTM lebih bervariasi, tergantung pada kebijakan PPKM di tiap daerah," kata Nizam lewat pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Rabu (1/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, pihaknya tetap mendorong agar daerah pada PPKM Level 1-3 segera menggelar perkuliahan tetap muka terbatas, sambil meminta percepatan vaksin kepada mahasiswa dan dosen.
Nizam tak menjawab saat ditanya terkait perkembangan vaksin kepada kelompok tersebut. Begitu pula, daftar kampus di daerah yang sudah menggelar perkuliahan tatap muka.
"Kita dorong agar vaksinasi Pendidik dan tenaga Kependidikan bisa disegerakan agar PTM bisa berjalan," kata dia.
Nizam mengaku telah meninjau kampus di beberapa provinsi menjelang tahun ajaran baru pada Agustus lalu. Sebagian besar telah siap menggelar kuliah tatap muka.
Namun, mereka akhirnya mengurungkan keputusan tersebut seiring lonjakan kasus Covid-19 beberapa waktu terakhir dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
"Rata-rata sudah menyiapkan untuk PTM terbatas, tapi kemudian Covid melonjak tinggi, sehingga pada meninjau ulang dam tunggu perkembangan," kata Nizam.
Sementara itu, Universitas Indonesia (UI), Kota Depok, hingga saat ini masih menunggu edaran resmi dari pemerintah daerah sebelum mulai membuka kampus.
Kepala Biro Humas UI, Amelita Lusia belum dapat memastikan kapan pihaknya akan mulai menggelar belajar tatap muka. Saat ini, pihaknya masih terus melakukan vaksinasi terhadap mahasiswa dan dosen.
Meski demikian, kampus UI kata Amel sejak setahun terakhir tetap bisa menggelar belajar tatap muka untuk kegiatan praktikum mahasiswa, seperti di Fakultas Teknik. Sisanya, masih belajar secara daring.
"Mas, selama pandemi sejak tahun lalu, kami melakukan pembelajaran blended learning (daring dan luring). Yang luring adalah yang praktik di lab, antara lain di FT," kata dia kepada CNNIndonesia.com, Rabu (1/9).
Pemerintah diketahui telah mengizinkan belajar tatap muka di sekolah atau kampus bagi daerah di PPKM Level 1-3. Di Jawa dan Bali, mayoritas daerah telah berada di level tersebut, termasuk Jabodetabek.
(thr/arh)