PTM Terbatas, Disdikbud Pamekasan Sebut Sekolah Taat Prokes

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pamekasan, Madura, Jawa Timur memperbolehkan sekolah melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) di tengah menurunnya kasus Covid-19.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan, Akhmad Zaini menjelaskan, semua lembaga pendidikan di bawah naungannya telah melaksanakan PTM sejak daerahnya masuk zona kuning. Pelaksanaan PTM itu tentunya tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 ketat.

Lembaga pendidikan dimaksud meliputi taman kanak kanak (TK) sebanyak 343 lembaga, kelompok bermain (KB) sebanyak 562 lembaga, satuan PAUD sejenis (SPS) sebanyak 48 lembaga, taman penitipan anak (TPA) sebanyak 10 lembaga, sekolah dasar (SD) sebanyak 471 lembaga, dan sekolah menegah pertama (SMP) sebanyak 182 lembaga.

"Kita berharap sekolah tetap patuh terhadap prokes Covid-19 agar tidak timbul klaster pendidikan. Karena kalau tidak dipatuhi dan timbul klaster pendidikan, bisa kita tutup kembali," tegas Zaini.

Zaini memastikan semua lembaga pendidikan di bawah naungannya mematuhi prokes Covid-19 sesuai ketentuan yang telah ditetapkan. Karena semua pihak menginginkan kasus Covid-19 menurun agar aktifitas berjalan normal sebagaimana mestinya.

Sekolah yang melaksanakan PTM terlebih dahulu mengisi daftar periksa, mendapatkan izin dari satgas Covid-19 kabupaten melalui dinas pendidikan dan kebudayaan, persetujuan komite sekolah, persetujuan orang tua, dan tenaga pendidik harus memiliki sertifikat vaksin.

"Gurunya harus vaksin, kalau siswanya tidak ada aturan. Ikhtiar memutus penyebaran covid-19 itu dengan cara mengikuti prokes," tandasnya.

Dia optimis, kasus Covid-19 di daerahnya menurun apabila semua pihak sadar akan pentingnya prokes, termasuk lembaga pendidikan yang telah melaksanakan PTM.