KM Jervai Mati Mesin di Laut Maluku, Tim SAR Masih Pencarian

Kapal Motor (KM) Jervai yang membawa sekitar 100 penumpang dilaporkan mati mesin, Sabtu (11/9). Saat ini kapal dilaporkan masih terombang-ambing di sekitar perairan Tabafane, Kepulauan Aru, Maluku.

Kapal kayu itu berlayar dengan kondisi cuaca buruk dari Desa Djerol pada pukul 07.00 WIT hendak menuju Kota Dobo dan perkiran tiba pukul 13.00 WIT. Di tengah perjalanan kapal mengalami 'trouble engine'.

"Estimasi waktu tiba KM Jervai di Dobo diperkirakan sekitar pukul 13.00 WIT namun karena cuaca buruk Kapal tersebut mengalami trouble engine," kata Kabasarnas Ambon, Mustari, melaui pernyataan resmi, Sabtu, (11/9) petang.

Informasi kecalakaan kapal berawal dari seorang warga bernama Amos Gansakari yang meminta pertolongan SAR Dobo bahwa ada kapal pembawa 100 penumpang mati mesin dan sedang terombang-ambing di tengah laut pukul 16.05 WIT. Basarnas, kata Mustari langsung mengirimkan regu penyelamatan dari Dobo menggunakan KP Teluk Ambon 3002 Polairud Polda Maluku menuju Perairan Tabafane, Kepulauan Aru, Maluku pukul 16.25 WIT.

Rencana, tim Rescue Unit Siaga SAR Dobo akan melaksanakan operasi SAR pada koordinat 06°4' 486" S - 133° 55' 748" E, Jarak -+ 26 NM, dan Heading 222,92° arah Barat Daya dari Pelabuhan Dobo. Pencarian terhadap seratus penumpang mati mesin dalam kondisi cuaca diselimuti hujan ringan, angin Timur Tenggara berkecepatan 15 knots, dan tinggi gelombang mencapai 2,5 meter.

Awalnya, KM Jervai berangkat dari Desa Djerol pada pukul 07.00 WIT dan diperkirakan tiba di Kota Dobo pada pukul 13.00 WIT. Kapal pembawa seratus orang itu diterjang gelombang tinggi hingga mati mati mesin dan terombang-terombang dan masih dilakukan pencarian tim Sar di sekitar Perairan Tabafane, Kepulauan Aru, Maluku.