Kementerian-BIN Bobol, BSSN Sindir Swasta yang Amankan Data

CNN Indonesia
Senin, 13 Sep 2021 14:08 WIB
BSSN mengungkapk kementerian dan lembaga pemerintah suka ambil jalan pintas agar swasta yang bisa mengamankan data, padahal tidak aman.
Ilustrasi hacker bobol situs kementerian dan BIN. (Istockphoto/ Undefined)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Hinsa Siburian menilai kebocoran data dan pembobolan yang diduga berhasil dilakukan hacker asal China terhadap 10 Kementerian/lembaga pemerintah termasuk Badan Intelijen Negara (BIN) karena kerap ambil jalan pintas agar swasta yang mengamankan data-data tersebut.

Jalan pintas yang diambil itu, kata dia, membuat data-data yang dimiliki Kementerian/lembaga menjadi tak aman untuk dikelola dengan baik.

"Ini banyak masalah. Kenapa? Karena sumber daya manusia (SDM). Masih banyak kementerian, ya sudah cari jalan pintas, hire dari swasta, dia [swasta] yang amankan datanya dia. Ini masalah utama," kata Hinsa dalam acara Pembukaan Program Digital Leadership Academy 2021 yang disiarkan secara virtual, Senin (13/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Hinsa mengatakan bahwa BSSN sudah mengajak seluruh lembaga untuk menjalankan amanat PP Nomor 71 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik. Aturan itu, kata dia, telah mengatur bahwa setiap penyelenggara yang menjalankan sistem elektronik harus aman dan handal.

"Permasalahannya kan cenderung enggak handal dan enggak aman," kata dia.

Bahkan, Ia mengaku sedih bahwa data pribadi milik peserta BPJS Kesehatan bisa bocor dan tersebar secara luas. Diketahui, terdapat kebocoran 279 juta data peserta BPJS Kesehatan dijual di forum peretas Raid Forums pada 12 Mei 2021.

Melihat hal itu, Hinsa meminta kepada Kementerian dan lembaga negara harus membangun SDM untuk mengamankan pelbagai data penting miliknya.

"Yang harusnya amankan datanya mereka sendiri dong, masa orang lain. Benar kata tadi, kekhilafan bisa menghancurkan," kata Hinsa.

"Kita ajak semua. Tiap instansi pemerintah benar-benar mari kita. Bagaimana caranya mari kita bekerja dan benahi. Karena kita di paradigma baru paradigma digital," tambahnya.

Selain itu, Hinsa juga menyoroti sisi keamanan sistem informasi elektronik milik pemerintah yang masih perlu banyak dibenahi. Bahkan, ia mengakui bahwa sistem keamanan informasi milik swasta lebih baik ketimbang milik pemerintah.

"Saya jujur boleh saya katakan dari sisi keamanan sistem informasi kami bisa menilai, masih lebih bagus punya swasta. Banyak sistem elektronik pemerintah ini perlu dibenahi. Kita ajak. Kenyataannya seperti itu. Sibuk aja bocor data sini, bocor data situ, ya kita sedang dalam proses membangun," kata Hinsa.

(rzr/dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER