BNPT: Serangan Terorisme di PON Papua Sebuah Keniscayaan

CNN Indonesia
Rabu, 15 Sep 2021 15:13 WIB
BNPT mengklaim terus berkoordinasi dengan seluruh jaringan intelijen mengantisipasi serangan terorisme di penyelenggaraan PON XX Papua.
Kepala BNPT Boy Rafli waspadai gerakan terorisme PON Papua. (Detikcom/Rakean R Natawigena)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komisaris Jenderal Boy Rafli Amar, menyatakan bahwa serangan terorisme di penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua merupakan sebuah keniscayaan.

Menurutnya, pihaknya terus berkoordinasi dengan seluruh jaringan intelijen untuk memberikan masukan dan meminta peningkatan kewaspadaan jelang penyelenggaraan PON XX pada 2 sampai 15 Oktober mendatang.

"Kita sudah memberikan masukan untuk senantiasa meningkatkan kewaspadaan, karena serangan terorisme dalam PON itu adalah sebuah keniscayaan," kata Boy dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Rabu (15/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menyampaikan, Papua merupakan daerah yang memiliki kaitan dengan kelompok radikal ISIS. Menurutnya, hal itu terbukti dari penangkapan sebanyak 11 orang di Merauke pada akhir Mei 2021 silam.

Selain itu, lanjut Boy, Papua juga merupakan daerah yang berkaitan dengan aksi kekerasan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB). Menurutnya, aksi-aksi kekerasan tersebut tidak hanya terjadi di kawasan pegunungan.

"Bahkan ada di kawasan PT FI [Freeport Indonesia] sendiri, terutama di Kuala Kencana telah ada tindakan penembakan terhadap WNA," ujarnya.

Boy berkata, situasi ini menjadi catatan yang disampaikan dalam masukan BNPT ihwal situasi di Papua jelang penyelenggaraan PON XX. Menurutnya, pihaknya masih akan membahas perkembangan situasi ini bersama Menko Polhukam, Mahfud MD, pada pekan ini.

"Ini tentu jadi sebuah catatan yang perlu diperhatikan dan kami BNPT memberikan masukan kepada petugas penanggung jawab di bidang keamanan dan besok pun masih dibahas kembali bersama Menko Polhukam, rencananya pada Jumat siang," tutur Boy.

(dal)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER