Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria berharap Kepala Kepala Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Perwakilan DKI Jakarta yang baru Dede Sukarjo bisa melanjutkan kerja sama dengan Pemprov DKI yang selama ini sudah terjalin baik.
Sinergi yang baik dengan Pemprov DKI Jakarta menurutnya terutama mengenai akuntabilitas keuangan.
Dede dilantik menggantikan Pemut Aryo Wibowo. Pelantikan dihelat di Balai Kota DKI Jakarta pada hari ini, Kamis (16/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terus melanjutkan kerja sama yang selama ini sudah baik," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Kamis (16/9) malam.
Apalagi menurutnya selama ini Pemprov DKI bisa disebut berprestasi karena 4 tahun berturut-turut mengantongi predikat wajar tanpa pengecualian (WTP) dari BPK.
Riza juga yakin pergantian ini tak terkait dengan anggaran Formula E di DKI yang jadi polemik. Diketahui, Pemut saat masih jadi Kepala BPK DKI sempat menyorot anggaran Formula E itu.
"Enggak ada hubungannya rekomendasi BPK terkait macam hal," kata Riza.
Sebelumnya, BPK DKI Jakarta kepemimpinan Pemut Aryo Wibowo sempat memaparkan anggaran yang telah dikeluarkan Pemprov untuk menghelat dan menjadi tuan rumah ajang balapan Formula E.
Berdasarkan hasil audit, BPK DKI Jakarta mencatat Gubernur Anies Baswedan telah melakukan pembayaran kepada FEO Ltd selaku promotor dan pemegang lisensi Formula E 53 juta poundsterling Inggris atau setara Rp983,31 miliar pada 2019-2020.
Catatan Redaksi: Judul artikel ini mengalami perubahan dari semula berjudul "Kepala BPK DKI Diganti, Wagub Bantah Terkait Formula E".
(yoa/bmw)