Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) meminta aparat mengungkap dan menindak tegas pelaku penyerangan yang menewaskan seorang tenaga kesehatan di Papua.
Aksi penyerangan tersebut dilakukan oleh Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (13/9). Selain menewaskan seorang nakes, fasilitas kesehatan dan pendidikan dibakar dalam kejadian itu.
"Kami berharap pihak berwajib dapat segera mengungkap kasus ini dan menindak tegas para pelaku sesuai hukum yang berlaku," ucap Humas PGI, Philip Situmorang dalam keterangannya, Sabtu (18/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
PGI mengecam aksi penyerangan tersebut dan menilai tindakan KKB, yang bukan hanya menewaskan seorang nakes, tapi juga melakukan tindakan asusila kepada nakes lain adalah tindakan yang merusak karya ciptaan Allah.
Menurut dia, kejadian tersebut telah mencederai rasa kemanusiaan dan melanggar ketentuan internasional terkait perlindungan nakes yang tertuang dalam Konvesi Jenewa, maupun Palang Merah Internasional.
PGI mendorong semua pihak menghentikan semua aksi kekerasan. Sebaliknya, ia juga meminta penyelesaian masalah di Papua dilakukan dengan pendekatan dialog damai.
Dia turut menyampaikan duka cita kepada semua nakes yang menjadi korban.
"Kami sangat prihatin, sedih dan turut berbela rasa bersama semua nakes yang menjadi korban penyiksaan dan berdukacita dengan semua keluarga korban," katanya.
Dua nakes sebelumnya dikabarkan hilang dalam penyerangan KKB di Distrik Kiwirok. Keduanya kemudian ditemukan di jurang. Seorang nakes Gabriella Meilan ditemukan tewas, sementara Kristina Sampe dalam keadaan hidup.
Aparat telah mengevakuasi sedikitnya sembilan nakes di Distrik Kiwirok usai insiden penyerangan tersebut. Mereka akan mendapatkan perawatan lebih lanjut di ibu kota Jayapura.
(thr/vws)