Propam Periksa Petugas Sel Buntut Irjen Napoleon Aniaya Kace

Kepala Divisi Propam Polri Irjen Ferdy Sambo mengatakan pihaknya telah memeriksa petugas Rutan Bareskrim yang diduga lalai dalam menjalankan tugasnya. Hal ini untuk mengusut aksi penganiayaan terhadap tersangka penistaan agama, Muhamad Kosman alias Muhammad Kace.

Aksi pemukulan itu diduga dilakukan oleh terdakwa kasus tindak pidana korupsi, Irjen Napoleon Bonaparte.

Lihat Juga : Napoleon dan Kace Berdamai, Kasus Penganiayaan Tetap Diusut

"Propam Polri juga telah memeriksa petugas jaga tahanan yang diduga tidak melaksanakan tugas dengan baik sehingga terjadi penganiayaan di dalam sel tahanan," kata Sambo kepada wartawan, Senin (20/9).

Ia menjelaskan bahwa Napoleon masih berstatus sebagai anggota Polri aktif saat melakukan aksi penganiayaan tersebut di dalam Rutan.

Menurut Sambo, perkara korupsi yang menjerat perwira tinggi Polri itu masih belum berkekuatan hukum tetap alias inkrah.

"Irjen NB mengajukan Kasasi setelah Pengadilan Tinggi Jakarta menghukum vonis 4 tahun penjara dalam kasus penghapusan red notice Djoko Tjandra," lanjut Sambo.

Lihat Juga : Hasil Visum Kace: 9 Luka Lebam Wajah, Satu di Pinggang

Sambo menuturkan, Korps Bhayangkara telah menyiapkan Komisi Kode Etik untuk segera menggelar sidang etik bagi Napoleon usai perkara pidananya inkrah.

Napoleon belum berstatus sebagai tersangka dalam kasus penganiayaan terhadap Kace. Ia dilaporkan ke polisi pada 26 Agustus 2021 lalu.

Peristiwa itu terjadi pada saat Kace tengah menjalani isolasi di Rutan. Selain melakukan pemukulan, ia juga diduga melumuri kotoran manusia ke Kace.

Penyidik masih akan melakukan serangkaian pemeriksaan terhadap saksi-saksi sebelum nantinya akan melakukan penetapan tersangka. Rencananya, gelar perkara akan dilakukan pekan ini.

Lihat Juga : PBNU Respons Dugaan Irjen Napoleon Aniaya Kace di Rutan