Pengacara eks anggota Front Pembela Islam (FPI) Maman Suryadi, Aziz Yanuar tak yakin bila kliennya membantu Irjen Napoleon Bonaparte untuk menganiaya tersangka penistaan agama Muhammad Kace di dalam Rutan Bareskrim Polri.
"Saya sih tidak yakin ustaz Maman seperti itu," kata Aziz kepada CNNIndonesia.com, Selasa (21/9).
Aziz menyakini Maman hanya memberikan pelbagai nasihat bila ditemukan ada kemungkaran. Karakter seperti demikian yang dia kenal dari seorang Maman selama ini.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada kemungkaran beliau tegur dan nasehati," kata dia.
Meski demikian, Aziz mengatakan pihaknya belum bisa memastikan apakah Maman terlibat dalam penganiayaan Kace itu. Ia mengaku pada Rabu (22/9) esok baru akan mengunjungi Rutan Bareskrim untuk meminta konfirmasi kepada Maman.
"Besok baru kita akan bicara dengan ustaz Maman," kata Aziz.
Terpisah, pengacara Maman lainnya, Sugito Atmo Prawiro mengaku akan mengecek terlebih dulu ihwal dugaan keterlibatan Maman dalam menganiaya Kace. Ia berencana menemui Maman dalam waktu dekat ke Rutan Bareskrim untuk mengkonfirmasi ihwal kabar tersebut.
"Saya harus cek dulu. Saya enggak bisa omong banyak kecuali saya sudah dengar kronologi dari ustaz Maman," kata Sugito.
Diketahui, Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Brigjen Andi Rian Djajadi mengklaim salah satu dari tiga narapidana yang membantu Napoleon menganiaya Kace di tahanan merupakan mantan anggota FPI sekaligus eks Panglima Laskar Pembela Islam (LPI) Maman Suryadi.
Adapun dua tahanan lainnya yang membantu Napoleon, kata Andi, merupakan tahanan dalam kasus pidana umum.