Jumlah massa aksi dari BEM SI bertambah dengan kedatangan mahasiswa dari Universitas Negeri Jakarta yang bergabung. Massa aksi dari UNJ langsung masuk ke dalam barisan yang sedari tadi sudah berada di sekitar Gedung KPK, Jakarta, Senin (27/9).
Dengan demikian, jumlah massa BEM SI yang menggelar unjuk rasa semakin banyak. Aparat kepolisian pun makin mempertebal barisan. Sejauh ini, mobil water cannon sudah bersiaga.
Massa BEM SI juga sempat terlibat aksi dorong dengan aparat. Mulanya mahasiswa ingin merangsek ke halaman Gedung KPK untuk berorasi. Namun, aparat kepolisian mengadang dengan membuat barisan yang rapat. Kepolisian tidak mau memberi akses karena mahasiswa tidak mematuhi protokol kesehatan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mahasiswa yang kecewa lalu mendorong barisan aparat yang mengadang. Massa pedemo ingin maju agar bisa mendekati halaman Gedung KPK untuk menyampaikan aspirasinya.
"Adik-adik kita semua bersaudara. Kita sama-sama bersaudara. Kita kedepankan ketertiban. Anggota tolong tidak terpancing. Di depan personel Polri adalah saudara kita." ujar anggota kepolisian.
![]() Massa aksi demo dari BEM SI berhadap-hadapan dengan aparat yang menutup akses ke Gedung KPK, Jakarta, Senin (27/9). |
Aksi demonstrasi yang dilakukan oleh BEM SI dan GASAK juga dilakukan untuk menuntut pembatalan pemecatan 57 pegawai KPK pada 30 September mendatang. Termasuk Novel Baswedan.
Adapun aksi turun ke jalan ini merespons sikap diam Presiden Joko Widodo terhadap surat yang telah disampaikan mahasiswa. Sebelumnya, mahasiswa meminta Jokowi memulihkan status para pegawai yang akan dipecat.
Sementara itu, Ketua KPK Firli Bahuri tengah berada di Jambi. KPK mengklaim agenda Firli di Jambi sudah dijadwalkan jauh-jauh hari. Kegiatan itu dalam rangka pelaksanaan program pemberantasan korupsi terintegrasi di Jambi.