Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria meminta warga tidak membuang sampah maupun limbah obat sembarangan.
Hal itu disampaikannya untuk merespons hasil sebuah studi yang mengugkap Teluk Angke dan Ancol yang ada di wilayah Jakarta Utara tercemar paracetamol dengan konsentrasi tinggi.
"Jadi kami minta masyarakat atau siapapun jangan sembarangan buang sampah, apalagi limbah obat-obatan. Kita jaga lingkungan kita, laut kita. Di situ penting kita jaga kebersihannya dan ekosistem laut kita," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Jumat (1/10) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Terkait temuan itu, Riza mengatakan pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) akan menindaklanjutinya. Selama ini, kata dia, DLH memang rutin melakukan pemantauan terhadap kualitas air laut. Namun, paracetamol tidak masuk dalam parameter yang digunakan.
"Kita tunggu hasilnya, sedang diteliti oleh DLH DKI Jakarta," katanya.
Sebuah studi berjudul 'Konsentrasi Tinggi Paracetamol di Wilayah Perairan Teluk Jakarta, Indonesia' yang ditulis peneliti Oseanografi LIPI Wulan Koagouw dan beberapa peniliti lain, melaporkan Teluk Angke dan Ancol yang ada di wilayah Jakarta Utara, tercemar paracetamol dengan konsentrasi tinggi.
Penelitian ini melibatkan sampel dari empat wilayah teluk di Jakarta dan satu dari wilayah teluk di Jawa Tengah.
Hasil dari penelitian sampel tersebut menunjukkan wilayah perairan tersebut telah terkontaminasi, dan beberapa kandungannya adalah senyawa dari obat-obatan.
Data pada penelitian awal ini menunjukkan sejauh mana kualitas wilayah perairan tersebut. Hasilnya adalah kandungan yang ada di perairan tersebut melewati batasan paramater dari standar kualitas air laut di Indonesia.
Kemudian yang menarik dari hasil penelitian tersebut adalah ditemukannya kandungan paracetamol yang tinggi pada dua wilayah di Jakarta, yaitu Angke dan Ancol. Kandungan paracetamol yang terkandung di Angke bahkan mencapai 610 nanogram per liter. Sedangkan di Ancol kandungannya mencapai 420 nanogram per liter.