Sejumlah warga Desa Bojong Koneng melakukan aksi unjuk rasa di Kantor Desa, Sabtu (2/10), buntut sengketa lahan dengan Sentul City. Penyampaian aspirasi tersebut berujung penghancuran dan pembakaran fasilitas kantor Pemerintah Desa.
Tim Kuasa hukum Koalisi Warga Bojong Koneng Nafirdo Ricky, menjelaskan tindakan warga yang merusak Kantor Desa Bojong Koneng itu bermula dari upaya penggusuran pihak Sentul City ke lahan warga.
Penggusuran tersebut diawali oleh datangnya pihak Sentul City dan orang yang diduga perangkat desa untuk melakukan pengukuran lahan pada Jumat (30/9). Namun upaya tersebut tidak jadi dilakukan karena berhasil dicegah oleh warga setempat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Keesokan harinya, pada Sabtu (2/10) siang, Firdo mengatakan alat berat milik Sentul City yang berada di pemukiman warga kembali bergerak. Ia menambahkan, salah satu lahan milik warga atas nama Sudianto pun telah berhasil digusur. Dalam proses penggusuran, pihak Sentul City disebut juga melibatkan sejumlah massa pendukung.
Lihat Juga : |
"Itu lahannya salah satu warga diratakan oleh pihak Sentul City bersama pasukannya, enggak tahu dari mana, cuma jumlahnya lebih banyak dari pada warga," jelasnya ketika dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Minggu (3/10).
Warga yang terdesak kemudian mendatangi kantor Desa Bojong Koneng untuk meminta bantuan. Namun, Nafirdo mengatakan saat didatangi oleh warga pihak Desa justru melarikan diri sehingga menyulut emosi warga yang datang.
"Info terakhir dari warga, ini pihak lurah (desa) malah melaporkan warga karena perusakan," jelasnya.
Sementara itu dari pihak desa, Linmas Kantor Desa Bojong Koneng, Syahrir mengatakan peristiwa pengrusakan terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Massa yang merusak gedung desa diperkirakan sekitar puluhan orang.
"Saya kurang tahu (jumlah massa), orang saya langsung keluar ya. Ngeri kan," ungkapnya dilansir dari detik.
Syahrir mengatakan, saat kejadian berlangsung kantor desa sedang libur dan tidak ada aparat desa yang bertugas, namun ada kegiatan pembagian sembako dan kegiatan rapat ibu-ibu PKK untuk persiapan lomba Posyandu.
Menurutnya, tidak ada korban luka dari perusakan yang dilakukan oleh massa. Barang-barang di lokasi pun hingga saat ini disebut masih aman dan tidak ada yang ikut dibawa oleh warga.
"Enggak ada (barang hilang). Cuman dirusak aja," jelas Syahrir.
Kepala Desa Bojong Koneng Rusdi Anwar mengatakan insiden tersebut bermula pascapenyampaian pendapat di depan kantor pemerintahan desa. Sayangnya, upaya penyampaian aspirasi tersebut justru berakhir ricuh dan merusak sejumlah fasilitas kantor desa.
"Iya benar, kemarin siang sejumlah warga melakukan unjuk rasa di depan kantor desa dan menerobos ruangan serta menghancurkan fasilitas," jelasnya saat dikonfirmasi.
Rusdi pun mengaku bakal melaporkan insiden ini ke Polres Bogor. Namun, ia mengatakan bakal melakukan koordinasi terlebih dulu dengan Camat Babakan Madang.
"Saya akan melaporkan massa ke Polres Bogor adanya perusakan kantor Pemerintah Desa Bojong Koneng, tapi sebelumnya saya harus berkoordinasi terlebih dahulu dengan Camat Babakan Madang. Karena ini sudah jelas menginjak lambang negara," kata dia.
CNNIndonesia.com sementara itu masih berupaya meminta klarifikasi soal penggusuran ke pihak Sentul City.
(tfq/ain)