Ketua Komisi D DPRD DKI Jakarta, Ida Mahmudah mengatakan pihaknya akan meminta keterangan Pemprov DKI terkait hasil riset kandungan Paracetamol konsentrasi tinggi di laut Jakarta, besok Selasa (4/10).
Ida menyebut pihaknya juga masih menunggu hasil penelitian yang rencananya akan disampaikan 14 hari setelah pengambilan sampel oleh tim dari Dinas Lingkungan Hidup.
"Nah karena memang ada, masalah di Teluk Jakarta, besok kita pertanyakan sekalian dengan DLH," kata Ida saat dihubungi, Selasa (4/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Politikus PDI Perjuangan itu meminta Dinas Lingkungan Hidup DKI segera berkoordinasi dengan pemerintah pusat terkait temuan itu. Ia juga menyarankan agar Pemprov DKI meminta bantuan kepada pusat untuk mendalami temuan ini.
"Kalau kita sendiri agak sulit, terkait biaya dan sebagainya, jadi saya menyarankan. Kita tunggu saja hasil lab terbaru. Nanti seperti apa kita harus ambil solusinya," ujarnya.
Temuan Paracetamol di laut teluk Jakarta terungkap dalam studi yang dirilis Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Penelitian berjudul, 'Konsentrasi Tinggi Paracetamol di Wilayah Perairan Teluk Jakarta, Indonesia' itu dilakukan pada 2015-2016 oleh peneliti Oseanografi LIPI Wulan Koagouw dan beberapa peneliti lain.
Penelitian tersebut melibatkan sampel dari empat wilayah teluk di Jakarta dan satu dari wilayah teluk di Jawa Tengah. Hasil penelitian menunjukkan wilayah perairan tersebut telah terkontaminasi, dan beberapa kandungannya adalah senyawa dari obat-obatan.
Dari hasil penelitian tersebut, ditemukan kandungan Paracetamol yang tinggi pada dua wilayah di Jakarta, yaitu Angke dan Ancol.
Petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI sudah mengambil sampel air laut di Ancol dan Muara Angke, Jakarta Utara, untuk menindaklanjuti hasil riset kandungan Paracetamol konsentrasi tinggi di kawasan tersebut.
Petugas DLH DKI Jakarta sudah mengambil sampel air laut pada Sabtu (2/10) untuk diuji dengan hasil yang dapat diketahui dalam waktu sekitar 14 hari.
(thr/fra)