RS Covid Lapangan Ambon Ditutup, Airlangga Minta Dibuka Lagi
Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC-PEN) Airlangga Hartarto meminta rumah sakit lapangan di Ambon yang ditutup agar dibuka kembali.
Airlangga mengatakan saat ini pandemi virus corona belum usai. Meski ada penurunan kasus, pemerintah daerah tetap harus waspada.
"RS Covid lapangan belum bisa ditutup, kita masih dalam suasana pandemi, belum ada yang mengatakan pandemi sudah berakhir, seluruh dunia masih pandemi," kata Airlangga di Ambon, Senin (4/10).
Ia lantas meminta pemkot Ambon mengaktifkan kembali lagi pelayanan RS Covid lapangan sesegera mungkin. Tiap rumah sakit harus siap beroperasi selama penularan virus corona belum berhenti.
Airlangga mengingatkan bahwa kasus Covid-19 memang pernah melandai. Pada Mei lalu, misalnya, penambahan kasus sempat berada di bawah 10 ribu.
Kala itu, jumlah kasus aktif pun di bawah 100 ribu. Namun, dalam rentang waktu 2-3 pekan, kasus melonjak tinggi. Jumlah kasus aktif naik menjadi 170 ribu.
Berkaca dari pengalaman itu, Airlangga ingin rumah sakit lapangan tetap dibuka. Dia menegaskan bahwa pemerintah daerah wajib mengantisipasi lonjakan kasus selama virus corona masih menjadi pandemi.
"Fasilitas kesehatan harus aktif meski Ambon di PPKM level 2, untuk mengantisipasi pelonjakan kasus seperti di Juli kemarin yang sempat naik di atas 570 ribu karena ketidakwaspadaan kita," tuturnya.
Meskipun RS lapangan yang sempat dirawat pasien covid sudah tak ada pasien covid lagi namun tetap digunakan seperti penyediaan obat-obatan, oksigen tersedia, sehingga bisa mempersiapkan pandemi menjadi endemi.
Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Kota Ambon Wendy Pelupessy sempat melaporkan kondisi terakhir pandemi di Kota Ambon kepada Airlangga.
Dia menyampaikan bahwa Pemkot Ambon telah menutup empat rumah sakit lapangan karena sudah tidak ada lagi pasien yang dirawat.