Polres Indramayu Amankan 20 Orang Pascabentrok Lahan Tebu

CNN Indonesia
Selasa, 05 Okt 2021 14:12 WIB
Kabid Humas Polda Jabar mengatakan kasus bentrok di lahan tebu perbatasan Majalengka-Indramayu saat ini diusut oleh Polres Indramayu.
(Istockphoto/menonsstocks)
Jakarta, CNN Indonesia --

Bentrokan berdarah terjadi ketika sekelompok orang diduga dari suatu organisasi kemasyarakatan (Ormas) menyerang sejumlah petani penggarap lahan tebu di perbatasan Indramayu - Majalengka, Jawa Barat, Senin (4/10).

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Erdi A Chaniago mengatakan setidaknya 20 orang diamankan terkait bentrok berdarah yang menewaskan dua petani penggarap lahan dari Majalengka tersebut. Jumlah yang diamankan itu bertambah dari saat hari kejadian lalu yakni 10 orang.

"Polres Indramayu sudah mengamankan 20 orang untuk dilakukan pemeriksaan guna mencari penyebab adanya perkelahian itu," kata Kombes Erdi, di Mapolda Jawa Barat, Kota Bandung, Selasa (5/10) seperti dikutip dari Antara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun sejauh ini, menurut Erdi, belum ada di antara mereka yang ditetapkan sebagai tersangka dalam bentrokan yang menyebabkan dua orang meninggal dunia itu.

"Masih didalami, karena ini belum 24 jam ya, yang meninggal itu dari kelompok penggarap lahannya," kata Erdi.

Selain itu, 20 orang itu juga masih ditahan untuk menjalani pemeriksaan guna mencari penyebab atau pemicu bentrokan tersebut.

"Karena pada saat pengamanan, itu perkelahiannya sudah terjadi, orang-orang yang diamankan itu juga yang diduga melakukan tindakan pidana," katanya pula.

Ia memastikan kondisi lahan tebu di Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu yang juga berbatasan dengan Kecamatan Majalengka itu sudah kembali kondusif.

"Aparat keamanan TNI dan Polri mengamankan supaya situasi kondusif, sehingga petani lahan tebu itu aman," katanya lagi.

Lokasi bentrok rebutan lahan tebu di perbatasan Majalengka itu tepatnya di Desa Kerticala, Kecamatan Tukdana, Indramayu. Dua warga Majalengka yang tewas bernama Suhenda dan Yayan. Camat Jatitujuh, Majalengka, Ikin Asikin menceritakan dua warganya tewas diserang dan dibacok sekelompok orang ketika tengah menggarap lahan tebu.

"Kronologinya karena kemitraan menggarap lahan tebu HGU milik PG Jatitujuh yang masih bersengketa. Kemudian sekelompok forum masyarakat menyerang. Terjadilah bentrok antara petani kemitraan dengan kelompok itu," ujarnya, Senin.

Salah seorang saksi mata, Yaya Sumarya, mengungkapkan saat kejadian bentrok terjadi mulanya kedua korban dan para pekerja tengah membajak lahan tebu. Tiba-tiba mereka diserang oleh sekelompok orang.

"Di lokasi, kami pukul 9.30 WIB melakukan pembajakan lahan. Pada pukul 10.30 itu kemudian tiba-tiba ada penyerangan. Akibatnya ada korban dua orang," kata Yaya di Puskemas Jatitujuh.

"Saat itu seperti perang. Kami lagi garap lahan, kemudian diserang. Semua pekerja berlarian dan korban ini jatuh ke parit langsung dibacok oleh mereka," ujar dia menambahkan.

Nyawa Suhenda dan Yayan tak tertolong saat dilarikan ke Puskesmas Jatitujuh karena luka akibat bentrok rebutan lahan tebu itu.

Kapolres Indramayu AKBP M Lukman Syarif di wilayah hukumnya pada Senin lalu mengatakan dari yang telah diamankan, salah satunya ketua dari ormas Forum Komunikasi Indramayu Selatan (FKAMIS).

"Yang kita amankan ada 10 orang mereka merupakan pentolan dari gerombolan FKAMIS," kata Lukman di Indramayu, Senin (10/4).

Lukman mengatakan sengketa lahan tebu terutama di sekitar Kecamatan Tukdana, Kabupaten Indramayu, sudah terjadi sejak lama. Ormas terkait diduga  sering mengintimidasi para petani penggarap yang bermitra dengan Perusahaan Gula (PG) Jatitujuh.

"Mereka mengintimidasi para petani yang bermitra dengan PG Jatitujuh. Karena mereka ini ingin menguasai lahan," Kata Lukman menjelaskan bentrok lahan tebu di perbatasan Majalengka-Indramayu itu.

(antara/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER