Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat tengah menerjunkan tim untuk memastikan salah satu kadernya yang menjadi tersangka akibat terlibat bentrok yang menewaskan dua petani tebu di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat Minggu (4/10).
Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat, Herzaky Mahendra Putra mengatakan pihaknya masih mendalami kasus tersebut dan karenanya belum bisa memberikan keterangan resmi dari DPP.
"Kami sedang mengirimkan tim langsung ke lapangan untuk bisa mengetahui data dan fakta sebenarnya," kata Herzaky saat ditemui di PTUN Jakarta, Kamis (7/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut dia, tim yang ia kirim terdiri dari beberapa orang, termasuk tim hukum dari internal Partai Demokrat. Tim tersebut akan mencari fakta dari kasus tersebut.
"Dari tim kami, tim internal, pokoknya dari tim hukum tentunya yang biasa mencari fakta," kata Herzaky.
Kepolisian Resor Indramayu sebelumnya menetapkan Taryadi, ketua ormas Forum Komunikasi Masyarakat Indramayu Selatan (F-KAMIS) yang sekaligus kader Demokrat sebagai tersangka bentrok antara kelompok petani tebu di perbatasan Indramayu-Majalengka.
Total ada tujuh tersangka dalam kasus tersebut, termasuk Taryadi. Kapolres Indramayu, AKBP M. Lukman Syarif mengatakan, Taryadi diduga menjadi aktor atas bentrok tersebut sehingga menewaskan dua petani.
Sementara terpisah, Ketua Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) DPC Demokrat Indramayu Harris Solihin membenarkan, kader partainya yang diduga terlibat bentrokan berinisial T. Akan tetapi, dia menegaskan bahwa kader itu bertindak sebagai Ketua F-KAMIS, bukan sebagai kader Demokrat.
"Menurut penjelasannya, dia sebagai ketua F-Kamis. Tetapi itu di luar dari organisasi kami (partai)," kata Harris saat jumpa pers di kantor DPRD Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dikutip detikcom.
(thr/agt)