Pengacara Tommy Sumardi Sebut Kliennya Diintimidasi Napoleon

CNN Indonesia
Jumat, 08 Okt 2021 07:52 WIB
Irjen Napoleon Bonaparte disebut mengintimidasi Tommy Sumardi di Rutan Bareskrim Polri agar bicara sesuai keinginannya lalu direkam terkait kasus suap Djoko Tjandra.
Irjen Napoleon Bonaparte disebut mengintimidasi Tommy Sumardi di Rutan Bareskrim Polri agar bicara sesuai keinginannya lalu direkam terkait kasus suap Djoko Tjandra (ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pengacara terdakwa kasus dugaan korupsi Tommy Sumardi, Dion Pongkor mengklaim kliennya diintimidasi dan diancam di dalam Rutan Bareskrim Polri oleh sesama tahanan, yakni Irjen Napoleon Bonaparte.

Menurutnya, intimidasi diikuti dengan ancaman pembunuhan hingga rekaman pembicaraan mereka direkam dan beredar di masyarakat.

"Di bawah tekanan. Daripada digebuk, bukan cuma digebuk dia jawab. Pak Tommy oh ini daripada dibunuh, katanya. Saya ikutin saja mau dia," kata Dion kepada wartawan saat dihubungi, Kamis (7/10) malam.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dion beranggapan Napoleon masih memiliki pengaruh yang kuat di Rutan Bareskrim. Pengaruh Napoleon juga terasa ketika kasus penganiayaan tersangka penistaan agama, Muhamad Kosman alias Muhammad Kace mencuat.

"Dia berkuasa dalam penjara, polisi-polisi semua enggak ada yang berani sama dia," ucapnya.

"Waktu itu (Tommy) dibawa ke bawah situ, dia didikte, disuruh, kamu ngomong begini ya. Gitu lah," tambah dia.

Ia menyatakan bahwa kliennya tak pernah mencabut keterangan yang sudah disampaikannya di hadapan pengadilan. Termasuk soal aliran uang kepada Jenderal bintang dua itu yang penyerahannya dilakukan secara bertahap.

Sebagai informasi, Napoleon menulis surat terbuka terkait kasus yang menjeratnya saat ini. Ia merasa tak terima dengan proses hukum dan mengungkapkannya lewat surat tersebut.

Napoleon mengaku selama ini sudah mengalah dan diam karena seragam institusi yang ia kenakan dan terpaksa menerima nasib yang sudah ditentukan.

"Sebenarnya selama ini saya sudah mengalah, dalam diam karena terbelenggu oleh seragamku, untuk tutup mulut dan menerima nasib apapun yang mereka tentukan," tulis Napoleon seperti dikutip, Rabu (6/10).

Dalam surat itu, Napoleon ingin mengungkap sejumlah aktor baru dalam kasus penerimaan suap terhadap petinggi Korps Bhayangkara itu.

Dalam surat, kata dia, terdapat isi percakapan yang ditranskrip dari rekaman antara Napoleon dengan beberapa terdakwa lain, yakni Brigjen Pol Prasetyo Utama termasuk Tommy Sumardi.

Transkrip rekaman itu yang belakangan disebut oleh pengacara Tommy sebagai hasil dari ancaman dan intimidasi yang dilakukan oleh Napoleon di Rutan.

(mjo/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER