Jokowi Disebut Pemimpin Jenius, Prabowo Rajai Survei Capres
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi sorotan publik sepekan terakhir. Prabowo merajai sejumlah survei kandidat presiden 2024, sedangkan Jokowi mendapat predikat jenius dari seorang peneliti asal Singapura.
Prabowo mendominasi sejumlah hasil survei. Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani menyebut Prabowo akan kembali nyapres di 2024 karena dukungan masyarakat masih besar.
"Saya katakan 2024 Pak Prabowo Insyaallah akan maju dalam laga pilpres. Majunya beliau karena begitu masifnya permintaan kita semua, besar harapan rakyat, pembangunan harus berlanjut, cita-cita kita berpartai belum terwujud," kata Muzani seperti dilansir Antara, Minggu (10/10).
Prabowo masuk jajaran teratas kandidat presiden potensial 2024 di beberapa survei. Misalnya, pada survei Indikator Politik Indonesia, 30 Juli-4 Agustus 2021. Tingkat keterpilihan atau elektabilitas Prabowo mencapai 26,2 persen.
Prabowo menempati urutan pertama dan mengalahkan sejumlah kandidat potensial, seperti Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Survei Saiful Mujani Research & Consulting (SMRC) pada September 2021 juga menempatkan Prabowo di posisi pertama. Namun, elektabilitas menteri pertahanan mengalami tren penurunan dari 19,5 persen menjadi 18,1 persen.
Di saat yang sama, rival Prabowo di dua pilpres terakhir, Jokowi, menjadi sorotan karena artikel berjudul 'The Genius of Jokowi' . Artikel itu ditulis oleh seorang profesor National University of Singapore (NUS) bernama Kishore Mahbubani.
Mahbubani menyebut Jokowi sebagai pemimpin genius. Ia mengungkap sejumlah alasan yang mendasari penilaiannya itu.
Pertama, Jokowi dinilai mampu mengelola perpecahan politik dengan merangkul Prabowo ke pemerintahan. Mahbubani membandingkan Jokowi dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden.
"Bahkan, hampir satu tahun setelah Joe Biden memenangkan Pemilu AS 2020, 78 persen pendukung Partai Republik masih tidak percaya bahwa dia telah memenangkan pemilu secara sah. Biden telah menjadi Senator AS selama 36 tahun, tetapi dia tidak bisa meredakan perselisihan partisan dalam politik AS," tutur Mahbubani.
Kemudian, Jokowi dinilai lebih banyak bekerja dibandingkan berbicara. Mantan Wali Kota Solo itu juga dinilai bijak secara fiskal karena utang publik Indonesia dinilai rendah.
Ia pun dipuji karena tetap menjaga relasi dengan China dan Amerika Serikat saat dua negara adidaya itu terus berseteru. Mahbubani juga menyebut Jokowi berkomitmen dalam pembangunan infrastruktur secara merata.