Satgas Prokes PON Pastikan PTM di Mimika Aman dari Covid
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui Satuan Tugas Protokol Kesehatan (Satgas Prokes) kembali mengadakan sosialisasi prokes pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua, dan terhadap masyarakat Mimika.
Kali ini, giliran sejumlah sekolah yang dikunjungi Subsatgas Prokes PON Mimika. Sekolah-sekolah tersebut diketahui telah menjalankan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan penerapan prokes mencakup pemakaian masker, pengaturan jarak baik di dalam maupun luar kelas, serta sering mencuci tangan atau menggunakan sanitizer.
Selain itu, pihak sekolah juga menempatkan tempat cuci tangan dan sanitizer di beberapa titip; serta menyediakan masker apabila siswa tidak membawanya atau ingin berganti masker.
Supervisor Subsatgas Prokes PON XX Mimika Atmound Fire menyatakan, kehadiran BNPB ke Mimika untuk menyukseskan gelaran PON yang diadakan di Papua, juga untuk meningkatkan penerapan prokes di masyarakat.
"Kami bergerak ke sekolah-sekolah untuk mengajak siswa dan guru untuk turut mengedukasi masyarakat dalam penanganan Covid-19. Guru merupakan contoh terbaik, ketika guru memberikan contoh menggunakan masker kepada siswa, siswa akan ikut menggunakan masker, dan siswa pun diharapkan mengajak keluarganya untuk menggunakan masker," ujar Atmound di SMP 10 Timika, Papua pada Senin (11/10).
Atmound mengingatkan, pandemi Covid-19 belum usai. Untuk itu, diperlukan penerapan prokes setiap saat di manapun, yang diikuti dengan vaksinasi.
"Pandemi ini belum selesai, kita belum tahu sampai kapan ini berakhir, karena ada kemungkinan virus bermutasi terus. Oleh karena itu, perlu pencegahan awal dengan menggunakan masker, dan masyarakat harus didorong untuk vaksin Covid," katanya.
Pada saat bersamaan, Supervisor Subsatgas Prokes PON XX Mimika, Gunawan Pakki turut menyampaikan agar para guru tak jenuh memberikan edukasi terkait Covid-19. Terlebih, penggunaan masker merupakan cara paling praktis untuk melindungi diri dari droplet orang lain.
Gunawan berharap, siswa dapat selalu taat menjalankan prokes. Pasalnya, bukan tak mungkin siswa yang merasa dirinya sehat ternyata menjadi pembawa virus untuk orang tua maupun kelompok rentan lain, sehingga terjadi penyebaran Covid-19.
"Orang tua merupakan kelompok rentan, dikhawatirkan siswa menjadi orang tanpa gejala sehingga membawa virus kepada orang lain di rumah. Kita saling jaga, jaga diri sendiri dan jaga orang sekitar kita," kata Gunawan.
(rea)