Relawan Prokes tersebut bergabung untuk mendukung program penguatan prokes yang digagas BNPB selama penyelenggaraan PON XX di Papua. Ketua Satgas Prokes PON XX Papua, Prasinta Dewi, menyampaikan apresiasi terhadap dukungan seluruh pihak, khususnya dari para relawan.
"Kami mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada berbagai pihak yang bersama-sama turut membantu dan memberikan perhatian dalam menyukseskan program Satuan Tugas Protokol Kesehatan PON XX Papua 2021," kata Prasinta.
Prasinta menyebut, BNPB menurunkan 455 relawan prokes selama PON XX yang dibagi menjadi 4 klaster, masing-masing di Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke. Selama 20 hari mulai Minggu (26/10) hingga Jumat (15/10), para relawan ditugaskan untuk memberi sosialisasi dan edukasi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam PON XX terkait protokol kesehatan, utamanya penggunaan masker.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Hingga Rabu (13/10), para relawan telah mendistribusikan sebanyak 2.043.289 masker melalui gerakan gerai dan Mobil Masker," katanya.
Adapun para relawan berasal dari berbagai organisasi lokal di Papua. Menurut catatan Bidang Relawan Satgas Penanganan Covid-19, ada 10 organisasi yang tergabung menjadi relawan prokes, di antaranya Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdatul Ulama, Muhammadiyah Disaster Management Center, Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia, Radio Antar Penduduk Indonesia, Senkom, Organisasi Amatir Radio Indonesia, Badan Amil Zakat Nasional, Palang Merah Indonesia (PMI), Pramuka, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Prasinta mengungkapkan, sebelum kegiatan PON XX dimulai, para relawan terlebih dahulu menjalani peningkatan kapasitas, mulai edukasi prokes hingga pemanfaatan inaRisk sebagai platform pelaporan.
Selama kegiatan berlangsung, Satgas Prokes PON XX juga terus memastikan keamanan dan kondisi kesehatan personel relawan yang terlibat dengan swab antigen yang diadakan secara berkala.
PON tahun ini memang berbeda dari sebelumnya, karena digelar di tengah pandemi Covid-19 yang belum usai. Kepala BNPB Ganip Warsito menyatakan, kedisiplinan penerapan prokes, baik dari pihak panitia, atlet, ofisial, dan masyarakat di sekitarnya turut menjadi tolak ukur kesuksesan penyelenggaraan.
Dia berharap, relawan sebagai salah satu unsur kolaborasi pentahelix diharapkan dapat terus menjadi mitra guna membantu percepatan penanggulangan bencana.
"Potensi organisasi relawan di Papua ini sangat besar, BNPB berharap kolaborasi yang ada saat ini bisa terus dipelihara, dipertahankan, dan ditingkatkan untuk kegiatan di masa mendatang baik yang sifatnya kegiatan pencegahan dan kesiapsiagaan di masa pra bencana maupun kegiatan pada masa tanggap darurat bencana," kata Ganip.
(rea)