PKS Kritik Rencana Jalan Ataturk, Singgung Kasus Hagia Sophia

CNN Indonesia
Minggu, 17 Okt 2021 19:42 WIB
PKS meminta pemerintah mengkaji ulang rencana pemberian nama Jalan Ataturk di Jakarta. Sosok Ataturk dinilai diktator dan tidak diterima muslim Indonesia.
Masjid Hagia Sophia yang pernah diubah menjadi museum oleh pemerintahan sekuler Turki di masa lalu. (Foto: Pool via AP)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua DPW PKS DKI Jakarta Khoirudin mendorong pembatalan rencana pemerintah mengganti nama salah satu jalan di Jakarta dengan nama tokoh sekuler Turki, Mustafa kemal Ataturk.

"Jika memang sangat merugikan dan menyakiti kaum muslimin, lebih baik dibatalkan pemberian nama jalan tersebut," kata Khoirudin dalam keterangannya yang sudah dikonfirmasi oleh pihak DPP PKS, Minggu (17/10).

Khoirudin menyebut seharusnya keinginan pemerintah itu dikaji ulang. Menurutnya, jejak rekam sejarah Attaturk kerap merugikan kaum muslim dan peradaban manusia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sangat diktator, dia juga membuat kebijakan merubah masjid Hagia Sophia menjadi museum, mengganti adzan berbahasa Arab dengan bahasa lokal, melarang jilbab dipakai di sekolah, kantor-kantor yang bersifat kepemerintahan," jelasnya.

Lebih lanjut, Khoirudin meyakini umat Islam di Indonesia banyak yang tak mencintai Attaturk. Berbeda dengan sebagian rakyat Turki yang masih sangat menghormatinya.

"Masih banyak pahlawan lain yang berjasa bagi Kemerdekaan Indonesia untuk diabadikan menjadi nama jalan di ibu kota," kata dia.

Penolakan terhadap rencana penamaan Jalan Ataturk di Jakarta juga datang dari MUI. Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas menyebut Ataturk tokoh yang telah merecoki ajaran Islam.

"Jadi Mustafa Kemal Ataturk ini adalah seorang tokoh yang kalau dilihat dari fatwa MUI adalah orang yang pemikirannya sesat dan menyesatkan," kata Anwar dalam keterangan resminya, Minggu (17/10).

Rencana pemberian nama Jalan Ataturk ini diungkap Duta Besar Republik Indonesia di Ankara, Muhammad Iqbal. Pemberian nama jalan itu disebut sebagai suatu kesepakatan antara pemerintah kedua negara. 

"Kami sudah meminta komitmen dari pemerintah DKI Jakarta untuk pemerintah memberikan nama jalan dengan founding fathernya Turki di Jakarta," kata Iqbal Jumat (15/10).

(rzr/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER