Menag Yaqut Klarifikasi Pernyataan Kemenag Hadiah untuk NU

CNN Indonesia
Senin, 25 Okt 2021 11:49 WIB
Menag Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan soal Kemenag hadiah untuk NU disampaikan di forum internal untuk memotivasi para santri dan pesantren.
Menag Yaqut Cholil Qoumas menjelaskan soal Kemenag hadiah untuk NU disampaikan di forum internal untuk memotivasi para santri dan pesantren. (Foto: Arsip Humas Kemenag)
Solo, CNN Indonesia --

Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengklarifikasi pernyataannya yang menyebut Kementerian Agama sebagai hadiah untuk Nahdlatul Ulama (NU). Yaqut mengatakan pernyataannya di forum internal keluarga besar NU itu untuk memotivasi para santri dan pesantren.

Ia menyayangkan pernyataan tersebut menjadi konsumsi publik sehingga menimbulkan polemik di masyarakat.

Yaqut mengatakan pernyataannya itu diutarakan saat Webinar Robithah Ma'ahid Islamiyah dan PBNU dalam peringatan Hari Santri. Webinar tersebut ditayangkan secara langsung di kanal Youtube TVNU pada Rabu (20/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu saya sampaikan di forum internal. Saya tidak tahu kemudian kok digoreng-goreng di publik bagaimana," katanya usai membuka acara Annual International Conference on Islamic Studies (AICIS) 2021 di The Sunan Hotel, Solo, Senin (25/10).

"Intinya, sebatas memberi semangat kepada para santri dan pondok pesantren. Ibarat obrolan pasangan suami-istri, dunia ini milik kita berdua, yang lain cuma ngekos, karena itu disampaikan secara internal," tambahnya.

Yaqut menerangkan dengan memotivasi santri dan kaum Nahdliyyin secara umum, NU diharapkan bisa tetap terbuka karena telah mendapat hadiah dari negara.

"NU harus kembali kepada jati dirinya. Meskipun NU diberi sesuatu, NU harus tetap terbuka. NU harus tetap inklusif dan memberikan dirinya untuk kepentingan yang lebih besar," katanya.

Meski menyatakan Kemenag sebagai hadiah untuk NU, Yaqut memastikan lembaga yang ia pimpin tetap inklusif. Semua kebijakan diambil dengan mempertimbangkan semua agama dan golongan.

"Bisa dibuktikan, apakah ada kebijakan Kemenag yang ditujukan hanya untuk NU? Tidak ada," katanya.

Tak hanya itu, ia juga menyebut pejabat di Kemenag juga berasal dari berbagai golongan dan agama.

"Dirjen PHU (Penyelenggaraan Haji dan Umroh) itu dari Muhammadiyah. Itjen (inspektorat jenderal) Kemenag juga sama, bukan dari NU," katanya.

(syd/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER