Kapolres Nunukan Coba Mutasi Anak Buah yang Dianiaya

CNN Indonesia
Senin, 25 Okt 2021 22:18 WIB
Kabid Propam Polda Kaltara Kombes Deary Stone menyebut Kapolres Nunukan AKBP SA hendak memindahkan anak buahnya yang dianiaya ke Polsek Krayan Selatan.
Kapolres Nunukan, AKBP SA dilaporkan langsung menerbitkan telegram untuk memindahkan anggota bintara yang diduga menjadi korban penganiayaan di acara bakti sosial (Baksos) angkatan. (Istockphoto/deepblue4you)
Jakarta, CNN Indonesia --

Kapolres Nunukan, AKBP SA dilaporkan langsung menerbitkan telegram untuk memindahkan anggota bintara yang diduga menjadi korban penganiayaan di acara bakti sosial (Baksos) angkatan.

"Kapolres mengeluarkan mutasi anggota tersebut dari Polres ke Polsek," kata Kabid Propam Polda Kalimantan Utara Kombes Deary Stone saat dikonfirmasi, Senin (25/10).

Deary menyebut mutasi dilakukan usai peristiwa penganiayaan anggota terjadi. Namun, saat ini telegram mutasi tersebut telah dibatalkan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"TR mutasi yang dikeluarkan Kapolres dibatalkan," ujarnya.

Dari informasi yang dihimpun, telegram itu diteken oleh Kapolres Nunukan pada 25 Oktober 2021 dengan nomor ST/30/X/2021. Terdapat empat bintara yang dimutasi.

Mereka ialah korban bernama Brigadir SR dari Banit Unit TIK Polres Nunukan menjadi Banit Unit Samapta di Polsek Krayan Selatan. Posisi SR ditempati oleh Brigadir S.

Kemudian, Brigadir AMA yang dimutasi sebagai Banit Dalmas Sat Samapta Polres Nunukan. Posisi AMA yang juga sebagai Banit TIK Polres Nunukan digantikan oleh Brigadir NRP.

Deary belum bisa menyampaikan kronologi lengkap pemicu dugaan penganiayaan anggota Polres Nunukan tersebut. Pihaknya masih memeriksa para pihak, termasuk AKBP SA. SA pun telah dinonaktifkan sebagai Kapolres Nunukan.

Sebelumnya, AKBP SA diduga menganiaya anak buahnya dan terekam dalam sebuah rekaman CCTV di Polres Nunukan. Video pemukulan itu berdurasi sekitar 43 detik dan terlihat diambil pada Kamis, 21 Oktober lalu.

Dalam video yang diterima CNNIndonesia.com, terlihat bintara yang menjadi korban itu sedang menggeser meja yang berada di tengah ruangan yang diduga terkait kegiatan bakti sosial angkatan.

Selang beberapa waktu kemudian, ada seorang perwira polisi yang menendang bagian perut korban beberapa kali hingga tersungkur.

Bintara itu kemudian terlihat seperti menahan kesakitan di bagian perutnya hingga terjatuh. Kemudian, Kapolres itu kembali menendang korban sekali lagi.

Aksi pemukulan itu menarik perhatian sejumlah anggota polisi yang ada di ruangan tersebut. Hingga akhirnya seorang wanita yang mengenakan pakaian serba pink menenangkan Kapolres.

(mjo/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER