Sebarkan Video, Korban Bogem Kapolres Nunukan Juga Diperiksa
Polda Kalimantan Utara memastikan bakal mendisiplinkan personel yang menyebarluaskan video Kapolres Nunukan, AKBP Syaiful Anwar memukuli anak buahnya dan viral beberapa waktu lalu.
Kabid Humas Polda Kaltara, Kombes Pol Budi Rachmat menyebut pelaku penyebaran adalah korban penganiayaan itu sendiri. Ia mengatakan, video tersebut disebarluaskan sendiri kepada teman-temannya.
"Iya, (akan diperiksa) berikutnya. (terkait) kode etik," jelasnya kepada wartawan, Senin (25/10) malam.
Budi menjelaskan, korban yang berinisial Brigadir SL menyebarkan video singkat tersebut melalui aplikasi pesan singkat kepada teman-teman seangkatannya. Hingga akhirnya video tersebut beredar luas di sejumlah media sosial.
"Rekaman video tersebut diviralkan oleh SL yang dipukul Kapolres. Dikirim ke grup TIK Polda Kaltara dan grup leting Bintara," kata dia.
AKBP Syaiful Anwar diduga menganiaya anak buahnya dan terekam dalam sebuah rekaman CCTV di Polres Nunukan. Video pemukulan itu berdurasi sekitar 43 detik dan terlihat diambil pada Kamis, 21 Oktober lalu.
Dalam video yang diterima CNNIndonesia.com, terlihat bintara yang menjadi korban itu sedang menggeser meja yang berada di tengah ruangan yang diduga terkait kegiatan bakti sosial angkatan.
Selang beberapa waktu kemudian, ada seorang perwira polisi yang menendang bagian perut korban beberapa kali hingga tersungkur.
Bintara itu kemudian terlihat seperti menahan kesakitan di bagian perutnya hingga terjatuh. Kemudian, Kapolres itu kembali menendang korban sekali lagi.
Aksi pemukulan itu menarik perhatian sejumlah anggota polisi yang ada di ruangan tersebut. Hingga akhirnya seorang wanita yang mengenakan pakaian serba pink menenangkan Kapolres.
(tfq/ain)