Dipolisikan, Lurah di Jakbar Jelaskan Kasus Dugaan Penipuan

CNN Indonesia
Kamis, 28 Okt 2021 15:35 WIB
Lurah Duri Kepa, Jakbar mengatakan pihak yang meminjam uang adalah bendahara untuk kepentingan pribadi tapi mengatasnamakan kelurahan.
Ilustrasi penipuan (CNN Indonesia/Adi Maulana)
Jakarta, CNN Indonesia --

Lurah Duri Kepa, Jakarta Barat, Marhali angkat suara soal pelaporan dirinya ke Polres Metro Tangerang terkait tuduhan penipuan dan penggelapan uang ratusan juta rupiah.

Dia menjelaskan bahwa orang yang meminjam uang adalah bendahara kelurahan untuk kepentingan pribadi tapi mengatasnamakan kelurahan.

"Itu pinjaman pribadi yang mengatasnamakan kelurahan. Masa honor kelurahan dibayar sama seseorang bukan dari kelurahan," kata Marhali saat dihubungi, Kamis (28/10).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan bahwa pihak kelurahan sudah memanggil bendahara kelurahan yang bernama Devi untuk dimintai keterangan. Namun sejak 3 September lalu, Devi sudah tidak pernah berkantor lagi

"Kami sudah melakukan undangan ya, kita undang tiga kali, panggilan dua kali tetap tidak hadir," katanya.

Marhali mengaku siap jika dipanggil polisi untuk dimintai keterangan. Pihak kelurahan akan kooperatif dan akan memberikan penjelasan kepada kepolisian.

"Saya menunggu dipanggil aja biar terang benderang. Saya siap," kata dia.

Sebelumnya, seorang warga bernama Sandra Komala Dewi melaporkan Lurah Duri Kepa, Jakarta Barat ke polisi. Pelaporan diajukan ke Polres Metro Tangerang terkait dugaan penipuan.

Pelapor mengatakan bendahara Kelurahan Duri Kepa, Devi Ambarsari, menghubunginya untuk meminjam uang. Menurutnya, uang yang dipinjam akan digunakan untuk membayar honor RT.

"Memang dia bilangnya butuh dana untuk membayar honor RT di bulan Mei 2021 sebesar Rp340 juta. Saya tanya kok bisa dana RT kok enggak ada dananya, lalu dia bilang, soalnya ada minus. dia ngomong ada minus," kata Sandra saat dihubungi, Kamis (28/10).

Ia lalu memberikan pinjaman. Awalnya memberikan uang sebesar Rp54 juta.

Hingga Juni, total uang yang dipinjamkan sebesar Rp264 juta. Bukan hanya untuk honor RT, uang itu kata dia juga untuk membayar hutang-hutang kelurahan.

"Kenapa saya berani minjemin, karena waktu itu posisinya saya pikir instansi pemerintahan," kata Sandra.

(yoa/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER