Peraturan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan No. 22 Tahun 2020 tentang Rencana Strategis Kemendikbud tahun 2020-2024 mencantumkan upaya untuk mengembangkan enam profil pelajar Pancasila. Salah satu upaya untuk mewujudkannya adalah melalui penguatan literasi dasar.
Namun, dalam masa pandemi yang telah berlangsung lebih dari 1,5 tahun, pendidik, orang tua, dan peserta didik menghadapi tantangan terkait literasi. Pejabat Fungsional Widyaprada Ahli Muda Setiawan Witaradya, menuturkan bahwa pendampingan pendidik dan orang tua sangat diperlukan untuk mengatasi tantangan literasi.
"Pemberian edukasi dan penguatan literasi kepada guru dan para pemangku kepentingan perlu dilakukan untuk mengatasi kesenjangan literasi pada peserta didik salah satunya melalui kegiatan webinar," ujar Setiawan dalam keterangan tertulis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Oleh karena itu, Setiawan mengatakan Direktorat Sekolah Dasar, Kemendikbudristek berkolaborasi dengan Room to Read/ProVisi Education yang berinovasi melalui LiteracyCloud.org untuk mampu menumbuhkan kebiasaan membaca anak melalui kegiatan membaca daring.
"Ini merupakan satu inovasi untuk memperkuat literasi baca tulis dan literasi digital, baik bagi pendidik maupun peserta didik," tambah Setiawan.
Hal tersebut disampaikannya saat menutup Webinar Nasional bertema 'Menumbuhkan Kebiasaan Membaca Anak melalui Kegiatan Membaca Daring' pada 19, 21, dan 22 Oktober 2021. Webinar ini dihadiri oleh kepala sekolah, guru PAUD-SMA/SMK, dosen, mahasiswa, pegiat literasi dan juga orang tua dari berbagai wilayah di Indonesia.
Para peserta berasal dari Sumatra Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Barat, dan Nusa Tenggara Timur, Papua, dan Papua Barat. Dalam pelaksanaannya, Room to Read/ProVisi Education juga bekerja sama dengan United Nations International Children's Emergency Fund (UNICEF), Mutiara Rindang (MR), dan Taman Bacaan Pelangi (TBP).
Selama tiga hari pelaksanaan Webinar, peserta diberikan langkah dan tips membacakan buku dengan menyenangkan, sehingga akan memotivasi anak untuk mau dan sering membaca. Peserta juga diperkenalkan dengan LiteracyCloud.org, pelantar digital yang dikembangkan oleh Room to Read yang akan mendukung kegiatan membaca baik di rumah maupun di sekolah.
Sementara itu, seorang guru dari SDN Bligo, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur Ninik Fatmawati mengatakan walaupun dirinya baru mengenal LiteracyCloud.org, ia sangat tertarik dan termotivasi untuk menggunakannya.
"Tadi pagi saya mencoba pembelajaran literasi 15 menit. Alhamdulillah, anak-anak sangat antusias. Diskusi setelah kegiatan membaca juga menjadi lebih hidup," tuturnya.
Di sisi lain, perwakilan Room to Read, David Strawbridge mengatakan membacakan nyaring tidak hanya sekedar membaca. Selain itu, guru merupakan role model yang kuat bagi anak-anak.
"Anak-anak yang melihat gurunya menikmati membacakan nyaring akan menumbuhkan motivasi mereka untuk membaca dan menyukai buku," jelasnya.
(osc)