Pegiat HAM Papua Duga Veronica Koman Sedang Diteror

CNN Indonesia
Senin, 08 Nov 2021 06:40 WIB
Ilustrasi aksi teatrikal dukungan untuk Veronica Koman. Pegiat HAM Papua Yan Christian Warinussy mendesak Kapolri mengungkap tuntas ledakan di rumah kediaman orangtua Veronica Koman di Jelambar Baru, Jakarta. Foto: CNN Indonesia/Bisma Septalisma
Jakarta, CNN Indonesia --

Pegiat hak asasi manusia (HAM) Papua Yan Christian Warinussy mendesak Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dan jajarannya mengungkap tuntas ledakan yang terjadi di rumah kediaman orangtua Veronica Koman di Jakarta Barat.

"Kuat dugaan, tindakan ini merupakan teror masif berbuntut langkah advokasi Veronica Koman dari tempatnya berdomisili saat ini di Australia," ujar Yan Christian Warinussy dikutip Antara di Manokwari.

Advokat peraih penghargaan internasional "John Humphrey Freedom Award" Tahun 2005 di Montreal, Kanada ini berpandangan bahwa aksi tersebut diduga sebagai upaya mengintimidasi advokat HAM Veronica Koman atas kerjanya selama ini.

Ia mengatakan hal ini sangat bertentangan dengan Deklarasi Internasional tentang Pembela HAM (Human Right Defenders) yang disahkan pada tanggal 9 Desember 1998.

"Pasal 1 dari Deklarasi ini jelas mengatur tentang hak advokat Veronica Koman sebagai individu yang bebas bekerja dan tidak boleh diintimidasi dalam bentuk apa pun ketika menjalankan tugas advokasinya di tingkat nasional, bahkan internasional," kata Warinussy.

Hal mana dilindungi oleh negara Republik Indonesia sebagai salah satu anggota Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).

"Dugaan tindakan teror yang diarahkan kepada orangtua Veronica Koman adalah salah sasaran dan tidak proporsional, bahkan cenderung dapat dipahami sebagai upaya sistematis yang terstruktur, sehingga patut dilakukan penyelidikan secara hukum oleh Polri hingga menemukan siapa pelakunya," ujar Yan Christian Warinussy.

Direktur Eksekutif Lembaga Pengkajian, Pengembangan dan Pengembangan Bantuan Hukum (LP3BH) Manokwari ini menyatakan bahwa lembaganya akan memberi perhatian dan terus mengawal proses hukum, hingga Polisi menemukan pelaku di balik dugaan teror tersebut.

Polisi telah memastikan ledakan yang terjadi di rumah orang tua dari aktivis pro Papua Merdeka itu bukan bom dan petasan.

Kanit Reskrim Tanjung Duren AKP Fiernando mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan penyebab ledakan yang terjadi di rumah orang tua Veronica tersebut sebab butuh penyelidikan lebih lanjut.

"Bukan bom, Bukan petasan. Masih belum bisa kita pastikan," ujar Fernando kepada wartawan.

Kepolisian masih menyelidiki peristiwa tersebut. Hingga kini belum ada kabar terbaru hasil pengusutan yang dilakukan oleh aparat.

(antara)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK