Antisipasi Gelombang 3 Covid, Menkes Beli Molnupiravir 1 Juta Tablet

CNN Indonesia
Senin, 08 Nov 2021 13:05 WIB
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD IQBAL)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengatakan pemerintah membeli obat Covid-19 Molnupiravir sebanyak 600-1 juta tablet untuk mengantisipasi gelombang ketiga yang diprediksi terjadi akhir tahun ini.

Budi mengatakan harga Molnupiravir tergolong murah karena membutuhkan kurang dari Rp1 juta untuk pengobatan satu pasien Covid-19 hingga sembuh.

"Hitungan kami ini $40-50 dolar AS, jadi enggak terlalu mahal. Kemarin saya ke Amerika sudah deal dengan Merck, rencananya kita akan beli dulu sementara 600-1 juta tablet bulan Desember, jadi mempersiapkan diri dulu, kalau terjadi [lonjakan] setidaknya obatnya sudah ada," kata Budi dalam Raker DPR RI, Senin (8/11).

Dalam paparannya, Budi menjelaskan berdasarkan uji klinik Molnupiravir oleh Merck, pasien Covid-19 membutuhkan 8 tablet obat Molnupiravir setiap harinya yang dikonsumsi hingga 5 hari.

Artinya seorang pasien Covid-19 bisa membutuhkan kurang lebih 40 tablet Molnupiravir yang dikonsumsi selama 5 hari dengan harga sekitar Rp713 ribu.

"Molnupiravir itu diberikan pada pasien yang saturasi oksigennya di atas 95. Kalau dia [pasien Covid-19] gak harus ke RS, saturasi oksigen masih di atas 94-95, berdasarkan hasil uji klinis itu 50 persen bisa sembuh tanpa perlu masuk RS," ujar Budi.

Selain itu, Budi juga menyebut sudah berkoordinasi dengan perusahaan Merck untuk membeli hak paten Molnupiravir sehingga bisa diproduksi di Indonesia.

Dia mengaku sudah menggandeng perusahaan farmasi milik BUMN dan swasta untuk membantu proses produksi Molnupiravir di Indonesia. Budi juga menyampaikan targetnya untuk memproduksi Molnupiravir di dalam negeri pada tahun depan.

"Syukur-syukur bisa cepat, mudah-mudahan tahun depan kita bisa bikin Molnupiravir di sini sehingga memperkuat sistem ketahanan kesehatan kita," tuturnya.

Sebelumnya rencana pembelian obat Molnupiravir untuk pasien Covid-19 sempat mendapat reaksi negatif dari epidemiolog. Pemerintah diminta lebih fokus mengantisipasi penularan Covid-19 dengan vaksinasi ketimbang pembelian obat yang belum terbukti menyembuhkan Covid-19.

Molnupiravir yang dikembangkan oleh Ridgeback Biotherapeutics LP dan Merck & Co ini baru saja menyelesaikan uji klinis fase 2. Pemberian Molnupiravir khusus pada pasien Covid-19 dewasa yang terinfeksi tanpa menunjukkan gejala.

Sementara ini, Merck belum mengumumkan uji klinis fase 3 Molnupiravir. Badan Obat dan Makanan Amerika (FDA) belum memberikan persetujuan untuk penggunaan obat Covid-19 Molnupiravir.

(mln/ain)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK