Interupsi Diabaikan, Politikus PKS Ungkap Alasan Sindir Puan Capres

CNN Indonesia
Senin, 08 Nov 2021 15:54 WIB
Politikus PKS Fahmi Alaydrus mengaku kecewa karena interupsinya dalam sidang paripurna hari ini diabaikan oleh Ketua DPR Puan Maharani.
Ketua DPR Puan Maharani. (Foto: Arsip Pribadi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahmi Alaydrus, mengungkapkan alasannya menyindir keinginan Ketua DPR Puan Maharani menjadi calon presiden (capres) 2024 saat interupsinya diabaikan dalam Rapat Paripurna DPR pada Senin (8/11).

Menurutnya, pernyataan tersebut terlontar spontan setelah materi interupsi yang sudah disiapkan dan hendak disampaikan di Rapat Paripurna DPR diabaikan oleh Puan.

"Ya itu mengalir begitu saja, karena rencana yang ingin saya sampaikan sudah saya siapkan dan sengaja di momen Rapat Paripurna yang sekarang, karena berkaitan erat dengan pengesahan panglima," ucap Fahmi kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Senin (8/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia pun menyampaikan langkahnya menyindir Puan soal capres merupakan bentuk protes karena keinginannya menyampaikan interupsi diabaikan.

"Tapi kesempatan itu begitu saja, tidak diizinkan, maka saya sampaikan protes seperti yang teman-teman sampaikan," kata Fahmi.

Namun begitu, ia berkata, pernyataan yang menciptakan ketegangan dengan Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu sudah selesai.

Fahmi mengaku sudah meminta maaf dan meminta pimpinan DPR untuk memetik pelajaran dari permasalahan yang terjadi.

"Tetapi hal itu sudah selesai tadi, dengan teman-teman PDIP tadi, saya juga sudah meminta maaf tetapi tentu saja ini menjadi pelajaran besar, terutama buat pimpinan DPR untuk menghargai dan menjamin hak konstitusi saya sebagai anggota dewan," ucapnya.

Sebelumnya, Puan selaku pemimpin sidang tidak menggubris interupsi dari Fahmi dalam Rapat Paripurna DPR RI ke-9 tahun sidang 2021-2022 yang mengagendakan pengesahan Andika Perkasa sebagai Panglima TNI.

Interupsi terjadi sesaat setelah paripurna DPR menyetujui Andika Perkasa sebagai Panglima TNI. Setelah Puan mengetuk palu sidang, dilanjutkan dengan kalimat penutup, interupsi datang dari salah satu anggota dewan.

"Pimpinan interupsi pimpinan," kata Fahmi.

Fahmi terus mengajukan interupsi namun Puan tetap melanjutkan kalimat penutup sidang.

Puan akhirnya berhasil menutup sidang tanpa memberi kesempatan anggota dewan itu berbicara.

"Gimana mau jadi capres, hak konstitusi kita enggak dikasih," kata Fahmi.

(mts/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER