Anggota DPR Sorot Banjir Kalbar: KLHK Perlu Tinjau DAS Kapuas & Hutan

CNN Indonesia
Rabu, 10 Nov 2021 16:11 WIB
Anggota DPR RI dapil Kalimantan Barat, Daniel Johan, mendesak KLHK meninjau daerah aliran sungai (DAS) Kapuas agar mengetahui penyebab banjir.
KLHK diminta meninjau daerah aliran sungai (DAS) Kapuas agar mengetahui penyebab banjir di Sintang, Kalbar. (Foto: Arsip Pribadi Warga Sintang)
Jakarta, CNN Indonesia --

Anggota DPR RI daerah pemilihan (dapil) Kalimantan Barat, Daniel Johan, mendesak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) meninjau daerah aliran sungai (DAS) Kapuas. Selain itu juga melakukan evaluasi kondisi hutan di sepanjang aliran sungai.

Menurutnya, penting untuk melakukan peninjauan tersebut agar pemerintah mengetahui gambaran penyebab banjir. Setelahnya, pemerintah bisa segera melakukan pemulihan.

"KLHK perlu ada peninjauan terhadap DAS Sungai Kapuas, apakah banjir tersebut akibat dari pendangkalan sungai, lalu bagaimana dengan kondisi hutan di sepanjang aliran sungai?" kata Johan pada CNNIndonesia.com melalui pesan tertulis, Rabu (10/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Banjir menerjang berbagai daerah di Kalimantan Barat selama hampir tiga pekan, seperti Kabupaten Sintang, Kapuas Hulu, Melawi, Sekadau, Sanggau, dan Mempawah. Kabupaten Sintang terendam banjir sejak Kamis (21/10).

Setidaknya, 12 dari 14 kecamatan di Sintang terendam banjir setinggi satu meter dan aktivitas masyarakat nyaris lumpuh total.

Selain itu, Johan menyoroti pentingnya penanganan pascabanjir terhadap infrastruktur yang rusak parah.

"Pasti akan begitu banyak infrastruktur jalan yang rusak dan terputus sehingga perlu kebijakan dan anggaran afirmatif mengatasi hal ini," tambah Johan yang juga wakil ketua Komisi IV ini.

Namun demikian, Johan tidak mengetahui informasi terkait anggota DPR Dapil Kalbar yang sudah mendatangi daerah banjir.

Tercatat, 12 kecamatan yang terdampak adalah Kayan Hulu, Kayan Hilir, Binjai Hulu, Sintang, Sepauk, Tempunak, Ketungau Hilir, Dedai, Serawai, Ambalau, Sei Tebelian dan Kelam Permai.

Kecamatan Sintang sebagai kecamatan terparah saat ini masih terendam sekitar 30 cm hingga 2 meter di area jalan protokol dan sekitar 2-3 meter di area bantaran sungai.

Total warga terdampak mencapai 140.468 jiwa di 12 Kecamatan termasuk 35.117 unit rumah yang terendam. Termasuk, terdapat tiga orang korban meninggal karena banjir berkepanjangan ini.

(cfd/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER