Belum Puncak Musim Hujan, Jabar Dilanda 57 Banjir dalam 2 Pekan

CNN Indonesia
Jumat, 12 Nov 2021 14:26 WIB
BPBD mencatat ada peningkatan jumlah kejadian bencana dalam periode yang sama di tahun ini dengan tahun sebelumnya.
Ilustrasi banjir. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Jawa Barat mencatat 57 banjir terjadi selama hampir dua pekan sepanjang 1-12 November 2021.

"Data per 12 November 2021 itu ada 57 kejadian bencana banjir di Jawa Barat. Kita belum masuk puncak musim hujan, yang diperkirakan puncaknya nanti di Januari-Februari tahun depan," kata Kepala Pelaksana BPBD Jabar Dani Ramdan melalui siaran daring di kanal Youtube Jabarprov TV, Rabu (12/11).

Ia menuturkan ada sejumlah kabupaten/kota di Jabar yang masuk dalam daerah rawan bencana alam di musim penghujan. Wilayah tersebut meliputi Kabupaten Cianjur, Garut, Sukabumi, dan Bogor. Kemudian, di wilayah pantai utara Jabar yaitu Cirebon, Karawang, dan Indramayu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan data yang diakses dari Unit Data Informasi Pusdalops BPBD Jabar (Barata), bencana alam yang terjadi selama hampir dua pekan juga meliputi 220 kejadian tanah longsor, dan 77 angin puting beliung.

Menurut Dani, ada peningkatan jumlah kejadian bencana dalam periode yang sama di tahun ini dengan tahun sebelumnya.

"Dilihat perbandingan ada peningkatan dari jumlah kejadian sejak Oktober-November ini," ucapnya.

Terkait penanganan bencana alam di Jabar, Dani mengatakan BPBD Jabar sudah menyiapkan segala bentuk kesiapsiagaan. Mulai dari pencegahan hingga penanganan saat terjadinya bencana.

"BPBD menetapkan status siaga darurat siaga satu ditandai dengan aktivasi posko siaga darurat 1x24 jam 7 hari dalam seminggu. Dalam hal ini kita tidak bisa bekerja sendiri, kami lakukan rakor seluruh instansi yang memang akan terlibat juga apel kesiapsiagaan koordinasi dengan Basarnas TNI dan Polri," tuturnya.

Salah satu langkah yang dilakukan BPBD Jabar adalah dengan menyiapkan alat-alat penanganan di lokasi rawan bencana. Seperti di Cianjur, alat berat sudah disiapkan di lokasi dekat dengan area rawan bencana.

"Kalau Cianjur selatan kita menyiapkan alat berat di UPTD tidak lagi di kantor dinas karena jarak jauh dari BPBD ke kecamatan di selatan. Jadi, harus disiapkan di kantor balai yang disiapkan secara geografis lebih tepat ke daerah rawan bencana," ungkap Dani.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengimbau kepala daerah dan kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Jabar untuk siaga satu menghadapi musim hujan.

Hal itu dilakukan agar seluruh daerah meningkatkan kesiagaan menghadapi segala potensi bencana di musim hujan.

"Saya sudah mengimbau kepala daerah bupati wali kota, kepala BPBD siaga satu di musim penghujan ini," kata Kang Emil --sapaan Ridwan Kamil-- di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cikutra, Kota Bandung, dalam keterangan resminya Rabu (10/11).

(hyg/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER